Kamis, 24 Juli 2014

My Steps from Gontor to Germany part 1


Bradenburgertor Berlin Germany

-------------------True Story----------------------

Jerman, adalah salah satu negera di Eropa barat yang menjadi salah satu tujuan utama mahasiswa Indonesia untuk melanjutkan studinya, disamping biaya studi yang terjangkau dan hampir gratis, Jerman juga merupakan negara terindah di benua biru. Jerman merupakan negara maju yang memiliki keunggulan dibidang teknik dibandingkan dengan negara negara lainnya di dunia.






Rathaus Hamburg Germany
Sekedar pengingat sih, sebenarnya aku ini anak nya agak pelupa. Banyak pengalaman yang aku alami tapi klo lupa? Gmna ntar aku cerita ke anak anak, cucu cucu, kucing piaraan? Haha :D lebayy...maka dari itu di blog ini aku ingin berbagi tentang pengalamanku bagaimana aku bisa melanjutkan studi di negeri panser ini. Takutnya lupa...hhe. Pengalaman yang penuh dengan mimpi dan keajaiban disetiap babaknya. Hingga sekarangpun masih penuh dengan keajaiban, dan aku yakin hari hari kedepanku masih penuh dengan keajaiban lagi. :D. Dibagian pertama ini akan aku ceritakan bagaimana awal aku berfikiran untuk melanjutkan studi di Jerman. Juara Piala Dunia 2014 brooohhh....:D


Aku masih di pondok Gontor.

Perjalananku belajar di Jerman berawal ketika aku sedang menulis skripsi dikamar bersama kakak kelasku, ustadz Nurwinsyah. Aku menulis sambil mengobrol ngobrol tentang studi diluar negeri. Kakak kelasku itu memang baru selesai S1 dan ingin melanjutkan studinya di luar negeri. Kamipun berkhayal dan bermimpi untuk melanjutkan studi di Australia dan membicarakan bagaimana caranya. Berapa biayanya, apa syarat syarat yang harus dipenuhi. Namun kami masih harus menyelesaikan pengabdian kami di Pondok Gontor selama dua tahun setelah wisuda, namun demikian kami tidak sabar untuk cepat cepat melanjutkan studi diluar negeri. aku pun ingin mencoba untuk memimta izin kepada bapak pimpinan pondok untuk melanjutkan studi di luar negeri, siapa tau diberi ijin. aku berfikir untuk tidak menyelesaikan skripsi alias meninggalkan Sarjanaku yang sudah didepan mata untuk bisa secepatnya belajar di luar negeri. Skripsi yang hampir setengahnya selesaipun harus rela aku tinggalkan. Gak apalah gak diwisuda dan gak dapat ijazah S1, yang penting kan udah dapat ilmunya. (sok gak butuh ijazah..wkwkw). Namun itu semua kuputuskan setelah aku bermusyawarah dengan orang tuaku dan mereka mengijinkan. Aku berniat mengulang S1 dan  mengambil jurusan akutansi di salah satu universitas di Australia. Karena aku  memang suka dengan ilmu pasti. Namun teman teman harus tau, bahwa tanpa beasiswa, belajar di negeri kanguru ini sangat berat dari segi finansial karena membutuhkan dana yang tidak sedikit. Menurut informasi yang aku dapatkan biayanya kalau tidak salah adalah 36.000 dolar untuk syarat pembuatan visa saja. Jadi dalam rekening kita harus ada uang sebanyak itu tiap tahun. Tapi untungnya orang tuaku setuju karena aku punya paman yang memiliki banyak relasi di Australia dan sekiranya bisa membantuku disana nantinya. Dari pertimbangan pertimbangan itulah aku membulatkan tekad untuk meninggalkan S1 ku dan belajar di negeri kanguru. Muke gile lu sad, udah semester 8 mau ninggalin tuh wisuda terus ngulang S1 lagi? Kapan kawinnya sad???? Hha :D #aku rapopo. Aku harus meminta ijin kepada bapak pimpinan pondok dan mengutarakan maksudku kepada beliau. Akupun harus konsultasi kesana kemari, bertanya apa mungkin aku bisa ijin untuk pulang padahal aku sedah guru tahun ke 4 di Gontor. Ada yang bilang, gak mungkin diijinkan, namun ada juga yang bilang coba saja, ijin dulu lah, diijinin atau nggak itu urasan Allah. (sok bijaksana padahal galau juga). Beliau (ustadz Hasan) baik kok. Aku harus mengatur kapan aku harus menemui beliau. Aku juga berkonsultasi dengan temanku yang kebetulan juga pernah lama tinggal di australia. Pokoknya aku atur sedemikian rupa sehingga tiba saat aku harus datang menghadap bapak pimpinan pondok.

Saat itu bapak pimpinan kami, Bapak KH Abdullah Syukri Zarkasyi sedang sakit sehingga tidak memungkinkan untuk dikunjungi apalagi dimintai ijin. Sehingga saya harus ijin kepada pimpinan pondok yang lain yaitu KH Hasan Abdullah Sahal dan KH Syamsul Hadi Abdan. Kebetulan waktu itu aku adalah sopir pondok yang sering mengantarkan guru guru senior bahkan pimpinan pondok untuk pergi ke pondok pondok cabang jikalau ada acara. Sehingga mau tidak mau aku tidak terlalu asing bagi bapak pimpinan pondok. Beberapa kali aku mengantar bapak KH Syamsul Hadi Abdan ke pondok cabang, makan bareng beliau di restoran, alhamdulillah klo jodoh mah gak bakalan kemana. (loh kok nyambung ke jodoh sih sad?. Walaupun beliau sering lupa namaku, namun beliau pasti ingat muka ku. Akupun meminta nomer handphone ust Hasan kepada sekertaris beliau. Setelah aku mendapatkannya, segera aku SMS beliau dengan sopan, aku perkenalkan siapa aku dan aku bilang bahwa aku ingin sowan kerumah beliau. Beberapa waktu kemudian ust Hasan membalas SMSku dan beliau bilang bahwa beliau menungguku setelah maghrib di pondok Al Muqoddasah. Alhamdulillah.

KH Hasan Abdullah Sahal, KH Abdullah Syukri Zarkasyi,
KH Syamsul Hadi Abdan
Maghrib hari itu sedang gerimis. Kamarku yang agak jauh dari komplek pondok memaksaku untuk kebasahan karena gerimis. Aku menuju rumah beliau dengan motor kesayanganku, dan sampailah aku di pondok al Muqoddasah yang terletak tidak jauh dari komplek pondok Gontor. Pondok al Muqoddasah merupakan pondok tahfidz quran anak anak yang merupakan pondok milik ust Hasan Abdullah Sahal juga. Aku pun menuju kerumahnya yang terletak di pojok komplek al Muqoddasah. Aku menunggu didekat rumah beliau sambil mengeringkan baju koko dan jaket yang agak basah. Namun tak seorangpun yang aku kenal. Aku masih menunggu sampai datang ibu ibu yang menyapaku dan mengatakan bahwa ustadz Hasan menungguku di rumah barat. Rumah barat itu adalah rumah beliau yang terletak di komplek pondok Gontor tepat disamping masjid jami’ Gontor. Dengan semangat aku menuju rumah barat. Sesampainya aku disana, aku melihat beliau sedang bersama staff pengasuhan santri dan sedang membicarakan sesuatu. Akupun memutuskan untuk menunggu sejenak di bagian penggerak bahasa LAC yang kantornya terletak tepat dibelakang kediaman ust Hasan. Gerimis masih saja dan lantunan ayat suci alquran tanda akan masuk waktu isya pun sudah terdengar dari loudspeaker masjid. Aku sudah was was takut keburu isya dan otomatis beliau ustad hasan pun akan menyuruhku untuk datang kembali keesokan harinya. Berkali kali aku mengintip ke teras rumah beliau dan mendapati beliau masih berbincang bincang. Sehingga terdengarlah  suara adzan. Beliaupun mengahkiri penbincangan beliau dan masuk kerumah dan staff pengasuhan santri pun pamit. Aku tunggu adzan selesai dan kupaksakan untuk tetap menemui beliau. Aku ketuk pintu rumah beliau beberapa kali dan mengucapkan salam. Istri beliau keluar dan menyuruhku untuk duduk diteras dan menunggu sebentar. Takut sekali rasanya untuk bertemu beliau dan mengutarakan maksudku. Tapi bismillah. Aku coba. Jarrib wa laahid takun aarifan. Cobalah dan perhatikanlah maka engkau akan mengerti. Demikian pepatah arab mengatakan. (dulu aku guru Mahfudzhot kelas 3 loh :D). Jika aku coba akan ada kemungkinan diijinkan atau tidak diijinkan. Namun jika aku tidak  mencoba semuanya akan selesai. Aku harus keluar dari zona nyamanku. Beliaupun keluar dari rumah dan menyapaku dan menanyakan maksud kedatanganku. Ada apa ya akhi? Sapa beliau. Aku segera mencium tangan beliau dan aku ceritakan semuanya kepada beliau. Aku perkenalakan diriku lagi dan aku bilang aku ingin melanjutkan studiku di universitas perth di Australia. Aku bilang aku punya paman yang sekarang adalah menjadi Purek 1 di UIN Surabaya. Beliaulah yang akan membantuku untuk studi di Australia. Keajaiban mimpi dan doapun kembali datang. Diluar dugaan, ternyata ustadz Hasan antusias dan malah banyak bertanya. Beliau juga mengkhawatirkan umurku dan kemampuanku di bidang ilmu pasti dan bahasa inggris jika aku mengambil jurusan akutansi di Australia. Dan juga bahasa tentunya. Namun aku yakinkan beliau bahwa aku memang suka pelajaran matematika dan fisika. Kebetulan selama 4 tahun mengajar di pondok Gontor aku selalu mendapat bagian matematika selain juga mendapatkan pelajaran pelajaran agama. Seperti Tauhid, Fiqh, atau bahkan pernah mengajar Grammar. Beliau tertawa dan bahkan bercerita kepadaku bahwa beliau pernah ke kota Perth Australia dan memiliki keluarga yang akan menyelesaikan studinya dari universitas itu. Beliau bercerita juga bahwa di Perth itu sangat dingin lebih dingin daripada di indonesia. Saya hanya mengangguk dan tersenyum mendengarkan penuturan beliau. Dan terakhir beliau menyuruhku untuk melengkapi pengabdian sampai bulan Ramadhan dan setelah itu beliau mengizinkan ku untuk melanjutkan studi di negeri seberang. Karena memang kebetulan 3 bulan lagi akan masuk waktu Ramadhan. Akupun pamit dan mencium tangan beliau. Alhamdulillahirabbil alamin.....serasa terbang teman. Terbang,..aku diijinkan. Inilah salah satu langkah tersulit yang membuat orang lain mungkin akan mundur sebelum mencobanya...dan satu lagi, aku telah berhasil melewatinya. Seperti anak muda yang lain, langsung aja buka facebook dan nulis status deh...:D

Dalam penantianku selama tiga bulan menunggu Ramadhan, hari hariku berjalan seperti biasa, mengajar, membantu di toko buku latansa, namun tanpa skripsi, karena memang keputusanku udah bulat untuk tidak melanjutkan proses sarjanaku. Ohya, nyupir juga :D aku kan sopir pondok. Bukan sopir taksi loh ya...Aku sering maen ke kamar Tusyam, teman baikku, teman sejak masih dalam kandungan. (lebayyy..). dia temenku dilatansa dulu sebelum dia dipindah ke yayasan mobil. Dia supir pondok juga namun udah tingkat dewa. Mobil alphard pun udah dia supirin...mantab kan dia..:D. Waktu main ke kamarnya, lagi laper nyari makanan, ia sedang ngerjain skripsinya dan aku ejek dia saat nulis skripsinya. Biasanya sih gak digubris, namun kadang dia jengkel juga...:D. Fyi, di yayasan mobil itu banyak banget makanan loh...gak kalah sama koperasi atau dapur. LOL


Aku saat masih jadi saiq ma'had (supir pondok) keren gak sih?? :D

Suatu hari setelah selesai mengajar, seperti biasa aku menunggu jemputan ke lantansa di wartel Gambia (kamar keduaku setelah latansa buku, disana ada mak Lepo sih..eh ust Erwin maksudnya..hhe). Aku duduk santai dikursi depan wartel. Kulihat sebuah majalah gontor tergeletak disampingku. Aku buka buka siapa tau ada informasi. Sudah biasa jika aku dapat majalah gontor, yang aku cari adalah informasi tentang studi diluar negeri. Walaupun kayaknya gak mungkin deh aku bisa belajar diluar negeri dengan kondisi ekonomi keluarga yang sederhana. Untuk memburu beasiswa pun kayaknya sulit, karena IELTS atau TOEFL pun aku gak punya. Cuman bahasa arab doang yang diandalin. Itupun pas pasan. Tapi aku gak mau sekolah ke timur tengah. Mending ambil master di Indonesia aja lah daripada harus sekolah di timur tengah. Sok banget lah nte sad...:D Paling nggak, dari informasi beasiswa di majalah gontor, aku bisa lihat foto foto teman teman yang udah sukses bisa belajar diluar negeri. Kan bisa ikut seneng...

Kembali ke leptop, dimajalah gontor itu aku dapat informasi yang sangat manarik bagiku, yaitu studi gratis di Jerman!!. Ah masa sih? Aku baca aja infonya. Ternyata itu adalah informasi dari sebuah agen di daerah ibukota. Judulnya, hanya dengan 25 juta rupiah, anak anda bisa belajar di Jerman...(ah masa?). Di artikel itu manis semua isinya, mulai dari studi gratis, sampe studi dibayar, keindahan alam Jerman, dll. Di artikel itu ada kontak HP dari agen tersebut, wah kesempatan emas ini nggak boleh aku sia siakan, aku telpon langsung agennya, bismillah. Pas aku telpon yang ngangkat mbak mbak, lalu aku ceritakan kondisiku waktu itu, bahwa aku dari pondok dan aku udah semester 8 tapi aku tinggalkan Sarjanaku demi bisa sekolah keluar negeri. Curcol deh....:). Lalu mbak itu memberiku saran klo lebih baik aku sekolah di Perancis aja, sebab di Jerman, ijazah dari pondok itu agak bermasalah. Setelah konsultasi dan menanyakan apa aja yang bisa aku tanyakan, aku ucapkan terima kasih dan akan menelpon lagi setelah musyawarah sama ortu. Ok. Sip sejak itu aku selalu browsing internet dan proses belajar ke jerman. Disitulah aku kenal website andalanku (www.jermandes.worpress.com). Dari website ini aku tau bahwa studi ke jerman jika kita pake jasa agen akan sangat malah, dan berlipat ganda biayanya dibandingkan jika kita mau ngurus sendiri. Oke. Selain karena keluargaku yang tidak mandi uang, (tidak kaya), aku memutuskan untuk mengurus semua sendiri tanpa agen. Aku lupain deh tuh agen. Aku juga harus mulai belajar mengurus dokumen dokumen yang aku butuhkan sendiri, karena aku tau di Jerman sana semuanya akan serba sendiri, gak ada lagi agen, gak ada lagi yang selalu siap sedia untuk membantu kita, harus mandiri (bukan mandi sendiri, karena kalo mandi sih selalu sendiri karena belum punya istri..wkwkwk).  Selain itu disitulah aku mengenal goethe institut jakarta. Sekolah bahasa jerman nomer wahid di Indonesia yang bekerja sama langsung dengan kedutaan Jerman. Ku korek semua informasi di website itu, aku konsultasikan dengan orang tua, aku rencanakan dari A sampe Z. Namun sayang seribu sayang, pendaftaran di goethe institut tidak bisa via online, alias kita harus datang langsung pada hari H pendaftaran, namun bisa diwakilkan, itupun jika beruntung dapat kelas, karena jumlah peminat yang banyak dan kursi yang terbatas. Padahal posisiku masih dipondok dan tidak mungkin keluar pondok apalagi ke Jakarta hanya untuk mendaftar. Untung ada temenku konsulat Jakarta, Iqbal, yang membantu, kebetulan dia harus pulang ke Jakarta, dan rumah dia tidak terlalu jauh dari Goethe Institut, Menteng.
          Yaudah aku nitip dia untuk mendaftarkan. Alhamdulillah dia mau membantuku. Baik bangetts..makasih bal..:). Biaya di Goethe waktu itu klo tidak salah 6.500.000 per tingkat, aku ambil 2 tingkat, jadi biaya kursus aja kira kira 13.000.000. belom termasuk buku loh...bukunya kira kira 300.000.000.000 permodul. Mahal amat sad??? Bukunya tebel tau.. Aku pake 3 modul, jadi kira kira habis sejuta lah buat buku. Untuk kehidupan dijakarta nanti kuceritakan dilain tempat.
Tingkatan Bahasa Jerman
A1
A2
B1
B2
C1
C2

Bahasa jerman sampe tingkat B1 itu dianggap 2 tingkat karena tingkat pertama itu sampei setengah dari A2. Aku ambil cuman sampe B1 karena aku rasa udah cukup bisa berbahasa Jerman. Itu aja butuh waktu sekitar 6 bulan. Jadi aku mulai kursus tanggal 6 Juli dan selesai ujian B1 tanggal 14 Desember. Pengembangan bahasanya nanti klo udah sampe di Jerman aja. (padahal juga mau buru buru ke Jerman aja lo sad...!! iya kan ngaku!! :D)

Ok.. Kembali ke pondok Gontor. Karena aku akan pulang selamanya dan meninggalkan pondok tercinta yang mendidikku dari kecil  hingga dewasa hingga aku bisa berjalan, membaca, menulis, makan minum dll. (lebay lah..) hhe. Aku harus mengurus semua keperluan ku seperti ijazah dll. Aku harus bolak balik Ponorogo ke pondok untuk mengurus ini itu. Sampe temanku di bagian sekertaris pimpinan pondok bosan lihat muka ku yang selalu nongol dikamarnya. Apa perlu aku pake topeng ya klo ke kantor Sekpim. Hhe. Tapi ya alhamdulillah semuanya berjalan lancar. Itu semua memang gak mudah dan sulit, tapi bisa. Proses pengambilan ijazah ini berlangsung lama bahkan sampai aku mau berangkat ke Jerman pun. Hha. Semangatt!!

Kawan, tidak ada keberhasilan tanpa perjuangan dan pengorbanan, ingat itu, tidak ada keberhasilan yang didapat hanya dengan duduk santai dan melamun berharap langit akan menurunkan hujan emas. Ingat pesan ayahku, bahwa hidup itu enaknya hanya 25%, sisanya 75% adalah perjuangan dan pengorbanan. Orang sukses melihat kesempatan dalam kesempitan, namun orang yang malas selalu melihat kesulitan dalam setiap kesempatan.

Aku harus menemui pembimbing skirpsiku ustadz Syamsul Hadi Untung, untuk mengutarakan maksudku untuk tidak melanjutkan skripsiku. Dan meminta restu beliau untuk sekolah di Jerman. Aku menemui beliau sekitar 1 bulan setelah aku ijin ke bapak pimpinan pondok, atau dua bulan menjelang Ramadhan. Aku harus menemui beliau ke rumah beliau di nglumpang, tempatnya didekat pondok. Waktu aku kerumahnya, ternyata beliau hendak pergi untuk mengurus walimah didepan rumah bapak pimpinan, lalu beliau menyuruhku untuk ikut beliau dan duduk bersama didepan kantor ADM, waktu itu beliau menanyakan maksudku ingin menemui beliau, karena aku memang tidak memberitahu beliau sebelumnya  dan hanya mengatakan bahwa aku ingin ngobrol dengan beliau. Lalu aku ceritakan semuanya. Aku udah setengah skripsi kuselesaikan. Namun aku ingin lanjut studi keluar negeri. Dan aku bilang sebulan lalu aku udah ijin kepada bapak pimpinan pondok modern dan diijinkan dan harus menyelesaikan pengabdian sampai Ramadhan. Aku kira ustadz Syamsul akan mengiyakan aku meninggalkan S1 ku, namun diluar dugaanku, beliau mengatakan kalau aku harus tetap menyelesaikan skirpsiku dan ikut wisuda. “selesaikan dulu skirpsi antum, baru berangkat ke Jerman, wong wisuda udah didepan mata kok mau ditinggalkan, eman eman udah belajar 4 tahun.” Begitulah kira kira kalimat ajaib beliau yang membuat aku merasa semangat kembali melanjutkan menulis skripsiku, mau nanti lanjut S2 atau ngulang lagi S1 itu urusan belakang, yang penting sekarang selesaikan dulu yang ada didepan mata.

Fix. Aku harus membuka lagi folder skripsiku yang udah sebulan aku cuekin. Eh mana yaa..kok foldernya gk ketemu. Aku cari di bawah kolong kasur, dibawah tumpukan baju, di balik batu di pohon. Gk ketemuuu.....(alay lagii....:D). Aku mengotak atik lagi tu skripsi, dan yang paling berat adalah aku harus pergi lagi ke Sampang Madura, untuk mendapatakan data data yang aku butuhkan untuk skirpsi. Berat memang tapi itulah perjuangan. Didalam kesibukan mengajar dan mengurus toko buku aku harus mencuri waktu untuk bisa ke Madura. Seperti biasa, hari rabu kamis dan jumat adalah pilihanku, karena di hari hari itu aku piket toko buku, hhe. Kesempatan dalam kesempitan nih..aku ngajak temenku Arfan Rochimin untuk menemaniku ke Madura. Jalurnya aku harus pulang ke rumah dulu buat ambil mobil, dari rumah baru cabut ke Madura. Perjalanan dari Ponorogo ke rumah naik motor boncengan sama Arfan, pertama aku yang boncengin dulu sampe Madiun. Sekitar jam 8 kami sampe madiun. Laper. Ohya dideket kantor imigrasi Caruban ada nasi pecel malam, kami pun mampir dan makan disana. Nasi panas, pecel dan es teh manis memang sangat enak saat kami kelaparan. Hhe. Selasai makan kamipun melanjutkan perjalanan Caruban Bojonegoro. Namun kali ini Arfan yang bawa motor, aku capek. Hhe. Akupun bonceng dibelakang sambil bawa tas carrier super besarku. Untuk menuju kota Bojonegoro, kami harus lewat hutan dan bukit bukit. Malam pun makin larut, mataku tak tertahankan, sampei sampai aku gak sadar sedang boncengan pake motor. Aku tidur diatas sepeda motor. :D gila saking capeknya mungkin. Kamipun istirahat bentar di SPBU, saat sampe rumah sekitar jam 12 malam, Arfanpun ketawa sambil bercerita kalo dari tadi pas dia bawa motor, kepalaku sering nyentuh punggung dia karena aku sering ngangguk ngangguk ngantuk! Hhe. Masih beruntung aku gak jatuh kebelakang, padahal lewat tengah hutan dan bukit yang jalannya naik turun loh, sempat sempatnya aku tidur. Capek banget ya broh?? Hhe. Setelah dapat mobil, kamipun langsung melanjutkan perjalanan ke Madura, target pagi harus udah sampe disana. Perjalanan Bojonegoro Madura butuh waktu sekitar 6 jam. Arfan lagi yang memegang kendali mobil. Hha. Aku harus tidur nyenyak persiapan buat besok akan banyak berfikir dan berbuat. Eh lengkapnya sih gini.

Cuma kaki yang akan berjalan lebih jauh dari biasanya, tangan yang akan berbuat lebih banyak dari biasanya, mata yang akan menatap lebih lama dari biasanya, leher yang akan lebih sering melihat ke atas, lapisan tekad yang seribu kali lebih keras dari baja, hati yang akan bekerja lebih keras dari biasanya, serta mulut yang akan selalu berdoa.

Hhe. kok ada gambar 5 cm nongol sih? Sok 5 cm lah intinya. Begitulah seterusnya sampai akhirnya aku bisa menyelesaikan skripsiku tepat pada waktunya. Sehingga tepat pada tanggal 6 juli 2013 aku menjalani sidang skripsi dan selesai dengan hasil yang memuaskan. B+. Alhamdulillah....dengan penguji beliau ustadz Syamsul Hadi Untung, Ust Rif’at dan Ust Mujib Abdurrahman. Beliau mengucapkan selamat atas kelulusanku diujian skripsi ini yang kebetulan ujian perdana dari kampus gontor. Sombonggg...:D. Hanya revisi sekarang yang aku fikirkan. Pas banget ustadz pembimbing skripsi yang bertanggung jawab ngurus revisiku adalah ust Mujib. Masih ingat sekali saat aku ketemu beliau di depan kantor Sekpim dan berbincang bincang dengan beliau tentang judul skirpsiku yang dianggap terlalu ekstrem yaitu ingin meneliti konflik sunni dan syiah di Madura yang masih hangat di media yang mana kondisi disana pun masih tidak kondusif untuk dikunjungi atau bahkan untuk diteliti. Terbukti saat pertama kali aku kesana untuk melihat kondisi disana, mobil mobil polisi dan brimob masih berjaga jaga diperbatasan konflik. Selesai ujian skripsi aku langsung siap siap pulang kampung. Siang sampai rumah dengan membawa kabar gembira dari langit ke tujuh. Hha. Malamnya aku dan ayahku langsung berangkat ke Jakarta untuk mengikuti kelas perdana belajar bahasa Jerman di Goethe Institut. 

Ya begitulah aku menyelesaikan studiku di Gontor. Memang semuanya tak terduga. Tak disangka bisa dikerjakan. Kadang yang direncanakan, tidak terjadi, tapi yang tidak direncanakan malah terjadi. Kebanyakan berawal dari mimpi dan tekad bulat untuk mewujudkannya.

Orang Tua, dan Dosen Pembimbing Skripsiku Ust Syamsul Hadi Untung
di acara Wisudaku 12 Sept 2013


To be continued to part 2 and Katak Wisuda

yang belum baca part 2 klik aja My Steps From Gontor to Germany part 2
jangan lewatkan baca Katak Wisuda ya..Katak Wisuda










Sabtu, 22 Maret 2014

SEBUAH PANDANGAN MENGENAI BERBAGAI PERMASALAHAN DI INDONESIA DAN SOLUSINYA


       I.            Permasalahan Negara Indonesia.

Hari ini aku begitu marah kepada diriku juga kepada bangsaku. Marah ini bukan karena aku benci namun marahku ini karena kecewa, sangat kecewa kepada keadaan bangsaku yang buruk baik dari segi ekonomi, pendidikan, moral dan lain sebagainya. Bagaimana tidak, bangsaku yang besar ini tidak atau belum menjadi bangsa yang maju sedangkan kekayaan alamnya yang begitu berlimpah ruah. Sayang sekali memang, kekayaan alam indonesia ini tidak dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa indonesia sendiri. Tapi malah dinikmati oleh bangsa lain. Dalam sebuah paradoks, bapak Habibie pernah mengatakan bahwa negara kita ini kaya tapi miskin, merdeka tapi terjajah. Memang benar, bangsa Indonesia sangat kaya dengan kandungan alam yang ada baik dari darat laut udara. Namun negara kita sangat miskin dalam pribadi pribadi yang berkualitas sehingga kekayaan ini tidak termanfaatkan dengan tepat. Namun menjadi sebuah bumerang bagi bangsa indonesia yang selalu mengagung agungkannya, bersantai santai, menikmati begitu saja bak sang raja yang sedang mandi emas berlian di kerajaannya dan tidak menyadari  adanya musuh diluar sana yang terlihat baik dan bersahabat seperti serigala berbulu domba. SDA yang tidak seimbang dengan SDM hanya akan merusak bangsa ini. Maka tugas kitalah sebagai kaum muda untuk membangun dan meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi? Orang tua? Anak kecil? Tentu tidak. Namun kitalah sebagai kaum muda.
Indonesia merdeka namun terjajah. Pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 tepat jam 10.00 pagi, bapak Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia mengucapkan teks Proklamasi yang menandakan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dari penjajahan. Memang Indonesia sejak saat itu telah merdeka secara politik, namun sayangnya Indonesia masih terjajah dalam perekonomian. Negara masih menggantungkan diri pada hutang hutang luar negeri, pada bank dunia IMF, dan lain sebagainya. Indonesia memang tidak bisa dan tidak boleh berdiri sendiri secara ekonomi dan menutup diri dari perkembangan ekonomi global dan perkembangan ekonomi dunia. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai bangsa Indonesia?. Kita sebagai bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dalam perekonomian global sehingga bisa menambah daya saing dengan produk produk luar negeri baik dari negara berkembang ataupun negara maju. Buat produk kita menjadi bermutu dan diakui di negeri sendiri. Bagaimana caranya? Mudah saja. Pemerintah harus memberikan dukungan baik secara material maupun moril atau menghargai terhadap penelitian, pendidikan, perekonomian, usaha kecil menengah, mempermudah prosedur dan lain sebagainya dan mempersulit produk produk luar negeri yang masuk ke indonesia. Kita buka lebar lebar pintu untuk bangsa sendiri dan kita ‘tutup rapat rapat’ pintu bagi bangsa lain dalam artian kita persulit mereka. Inilah yang akan merangsang semangat masyarakat untuk selalu berprestasi dan mengembangkan bangsa indonesia karena merasa dihargai oleh bangsa sendiri. Jangan sampai sebaliknya. Membuka lebar lebar pintu untuk karya karya dari luar negeri yang ingin masuk ke indonesia dan mematikan benih benih kemajuan yang baru akan muncul atau akan berkembang karena dipersulit. Bagai mengubur bayi yang baru lahir.
Ingat kawan, Indonesia sangat membutuhkan kita, sangat sangat membutuhkan kita, karena kalau bukan kita siapa lagi. Bukannya kita menganggap diri kita ini merasa dibutuhkan. Namun jika kita selalu melemparkan dan menyandarkan urusan bangsa ini kepada orang lain dan orang lain itu menyandarkan urusan itu pada orang lain lagi, maka hasilnya akan nihil. Maka tanamkan pada diri kita bahwasanya bangsa ini sangat sangat membutuhkan kita sebagai kaum muda. Jangan menunggu orang lain untuk membangun bangsa kita. Mulailah dari diri kita. Anggap diri kita ini penting, karena hanya orang yang penting yang tau akan kepentingan.
Hanya sedikit mengingatkan tentang kekayaan negeri kita. Saya hanya ingin sedikit menghitung kekayaan alam Indonesia. Saya beri contoh kekayaan hutan indonesia.
Tahukah kita berapa luas hutan di Indonesia. Luas hutan di Indonesia kurang lebih sekitar 93.000.000 hektar. Satu hektar itu berisi sekitar 400 pohon. Untuk menjaga siklus 20 tahun pohon di hutan indonesia maka kita hanya bisa menebang pohon sebanyak 100% : 20 (tahun) = 5 %. Maka setiap tahun kita hanya bisa menebang 5 % tiap hektar. Jika satu hektar ada 400 pohon, maka 5 % saja akan berjumlah 20 pohon yang boleh kita tebang. Jika harga satu gelonggong kayu sekitar 2.000.000 dan kita bisa ambil keuntungan bersih setelah dikurangi biaya operasional 1.000.000 maka sekarang mari kita hitung penghasilan negeri ini dari hutan saja selama satu tahun.
20 (pohon) x 1.000.000 (keuntungan bersih) x 93.000.000 (hektar luas hutan indonesia)
= 20 x 1.000.000 x 93.000.000 = 1860.000.000.000.000. bisakah kalian membaca angka itu?
Rp1860 triliyun
Bukankah itu jumlah yang sangat fantastis untuk melunasi hutang hutang indonesia kepada pihak luar negeri sehingga bisa menyelamatkan devisa negara. Bukan dengan cara mengangkat para TKI dan TKW sebagai pahlawan devisa!!.
Baik, keluar dari berbangga diri dari kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia, maka tugas kita sekarang adalah membenahi Sumber Daya Manusia.
Begini kawan, sama sama kita tahu bahwasanya permasalahan di Indonesia itu sangatlah komplek. Sangat komplek sehingga kita sendiri bingung harus mulai dari mana untuk membenahinya. Maka dari itu kita harus memetakan permasalah itu supaya lebih mudah untuk diselesaikan satu persatu. Sebenarnya dalam pemerintahan itu sudah ada pemetaan permasalahan itu yaitu melalui departemen departemen dan kementrian kementerian. Kementerian yang ada di pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia membidangi suatu urusan permasalahan atau tugas tertentu di dalam kehidupan pemerintahan sehari-hari. Kementerian negara dibentuk atas dasar Peraturan Presiden (Perpres) No. 47 Tahun 2009. Berdasarkan Undang-undang Dasar Tahun 1945 menyatakan secara tegas bahwa menteri yang bertindak sebagai pemimpin sebuah kementerian diangkat oleh Presiden untuk membantu tugas tugas Presiden RI. Jika seorang menteri tidak bekerja dengan baik, maka Presiden berhak untuk memberhentikan atau memecat menteri tersebut dari jabatannya.
Daftar Kementerian yang ada di Indonesia beserta nama singkatan atau kependekannya adalah sebagai berikut di bawah ini :

A. Kementerian yang memiliki tugas menangani urusan pemerintahan dengan nomenklatur kementeriannya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
- Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
- Kementerian Pertahanan (Kemenhan)

B. Kementerian yang mempunyai tanggung jawab urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Agama (Kemenag)
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM)
- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
- Kementerian Kehutanan (Kemenhut)
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
- Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
- Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu)
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdiknas)
- Kementerian Perdagangan (Kemendag)
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
- Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
- Kementerian Pertanian (Kementan)
- Kementerian Sosial (Kemensos)
- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)

C. Kementerian yang bertugas mengurusi urusan pemerintahan sebagai bentuk penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN)
- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)
- Kementerian Lingkungan Hidup (Menlh)
- Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemenegpdt)
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP & PA)
- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora)
- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)
- Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)
- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
- Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg)

D. Kementerian koordinator yang memiliki tugas sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada dalam kewenangannya.
- Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian)
- Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra)

Keterangan Tambahan :
Sebelum memiliki nama kementerian, dahulunya namanya adalah departemen, seperti Departemen Agama (Depag), Departemen Kesehatan (Depkes), Departemen Perhubungan (Dephub), Departemen Sosial (Departemen Sosial), Departemen Penerangan (Deppen), dan lain-lain.
Itulah daftar kementerian Republik Indonesia, yang menurut saya bisa mewakili pemetaan permasalahan komplek yang ada di indonesia. Namun beberapa kementerian juga masih harus diklasifikasikan lagi misalnya kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) yang nanti bisa diklasifikasikan lagi sehingga akan mempermudah pengklasifikasian perbaikan pendidikan di bidang ini. Misalnya ESDM dibidang pertambangan minyak, ESDM dibidang batubara, ESDM dibidang tambang besi dan pengolahannya dan seterusnya. Demikian juga beberapa kementerian kementerian lain yang masih harus diklasifikasikan lagi untuk perbaikan pendidikan di bidang masing masing kementerian.
    II.            Solusi

Ada yang mengatakan kalau rakyat indonesia bisanya hanya mengkritik saja tanpa bisa memberikan solusi yang terbaik buat permasalahan permasalahan yang ada. Ada pemimpin, langsung dikritik kinerjanya. Hal ini akan membuat setiap rakyat tidak percaya kepada kinerja dari pemimpin dan pemerintah. Dan pemerintahpun logikanya akan muak dengan protes dari rakyat dan mengatakan masa bodoh dengan nasib rakyat yang penting saya kenyang dan dapat uang banyak sebelum saya turun sebagai pejabat. Dengan mindset seperti itu sudah tentu pemerintahan tidak akan berjalan dengan sehat dan baik karena semua pejabat hanya melakukan pekerjaan tanpa penjiwaan dan rasa kecintaan terhadap pekerjaannya itu. Disamping keadaan pemerintahan yang sudah kacau balau dan minim kepercayaan dari masyarakat luas, anak muda lebih sibuk dengan dunianya, lebih memilih untuk melakukan hal yang tidak bermaanfaat dan hanya bisa bersenang senang mumpung masih muda sebelum habis masa mudanya dan menjadi tua. Saya mencoba membagi mahasiswa indonesia kedalam beberapa kelompok. Kelompok yang pertama adalah mahasiswa yang kaya dia tidak akan lagi memikirkan masa depan negaranya, ia hanya akan memikirkan kesenangan sebelum ia menempati kursi direktur perusahaan milik ayahnya. Kelompok yang kedua adalah mahasiswa yang kelas menengah yang tidak buta akan informasi, teknologi, perkembangan global namun mereka akan lebih memilih sibuk mati matian menyelesaikan sarjananya supaya bisa kerja sebagai PNS. Karena menjadi PNS adalah juga cita cita dari orang tuanya yang ingin melihat masa depan anaknya cerah ketika dimasa tua kelak selain itu kalau jadi PNS hidup pastinya akan terjamin dengan jaminan dana pensiunan dimasa tua nanti sehingga tidak ada juga mimpi untuk membangun negeri ini. Kelompok yang ketiga adalah kelompok mahasiswa ekonomi kelas bawah yang tidak terlalu mengerti tentang teknologi, informasi, pekembangan dunia, politik, agama dan semuanya, hidupnya hanya sibuk dengan bergembira ria dengan mahasiswa golongannya atau golongan menengah. Mereka lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk nongkrong di warung warung lesehan, main gitar, buat gaduh, pokoknya yang penting happi dan menikmati masa kuliahnya sebelum ia pulang kampung dan membantu orang tuanya kembali di rumah. Sehingga belum banyak mahasiwa yang memiliki cita cita tinggi untuk membangun kembali negara Indonesia dari keterpurukan. Namun untung masih ada banyak mahasiswa dari ketiga golongan ini yang masih memiliki cita cita luhur untuk membangun negera ini menjadi negara maju dan lebih baik dari sebelumnya. Nah golongan yang keempat yang bisa jadi berasal dari ketiga golongan sebelumnya inilah yang sangat dibutuhkan oleh bangsa. Dan golongan keempat ini harusnya dilestarikan dan diperbanyak jumlahnya.  Jangan sampai golongan ini punah karena terbawa arus ketiga golongan pertama yang jumlahnya jauh lebih banyak. Namun sayang seribu sayang selain mahasiswanya banyak yang berasal dari ketiga golongan tadi, Sang Dosen pun sibuk mengejar penghasilan tambahan seperti sertifikasi dll yang bisa menghilangkan ruh keguruannya. Ia menjadi dosen hanya sekedar dosen saja yang penting masuk kelas dan memberi tugas kepada mahasiswanya. Namun ia tidak sepenuh hati mengajar karena separuh hatinya sibuk dengan sertifikasi sertifikasi karena merasa gajinya tidak pernah cukup untuk  hidup sebulan. Maka tugas pemerintah lah untuk mensejahterakan guru dan dosen dosen Indonesia sehingga mereka tidak perlu lagi mencari dana dana tambahan untuk menutupi kebutuhan hidup mereka sehigga mereka bisa lebih fokus untuk mengajar siswa siswanya dengan ruh keguruan nya.
Maka tugas pemerintah selanjutnya adalah untuk memberi rangsangan dan motivasi serta setruman kepada kaum muda di Indonesia supaya selalu semangat belajar namun memiliki tujuan yang luhur yaitu membangun negara ini bukan sekedar untuk belajar untuk kepentingan pribadi saja. Pendidikan yang terpeta, terkonsep dan terarah  serta bertujuanlah jawabannya. Pendidikan bisa merubah nasib suatu bangsa?. Tentu bisa!! Pendidikan itu banyak sekali, pendidikan di bidang agama, politik, ekonomi, industri, hukum, dll. Pemerintah diharapkan lebih mementingkan pendidikan terlebih dahulu dalam merancang APBN dan APBD nya. Sehingga sekolah sekolah menjadi gratis, fasilitas dan kualitas terjamin baik dan mampu bersaing dengan sekolah sekolah luar negeri. Hal ini akan merangsang anak anak untuk tetap sekolah dan tidak meninggalkan sekolahnya karena keterbatasan biaya. Setelah dua belas tahun masa sekolah akan muncul bibit bibit unggul yang siap ditanam menjadi pohon jati yang kuat dan keras serta bernilai jual  tinggi. SMA selesai, maka tingkat selanjutnya adalah universitas. Saya yakin bahwa universitas universitas di Indonesia memiliki jurusan dan fakultas yang sangat banyak dan memiliki daya saing. Maka dari bibit bibit unggul yang sudah tampak ketika di gembleng selama 12 tahun (SD, SMP, dan SMA) ini tugas pemerintah selanjutnya adalah menyekolahkan bibit bibit unggul ini kembali di jejang perkuliahan alias gratis. Bibit bibit yang telah dipilah pilah dan diklasifikasikan ini harus dikuliahkan sesuai dengan tujuan dan klasifikasi beasiswa tadi. Misalnya anak yang pandai dan tertarik di bidang pertanian maka ia harus disekolahkan pemerintah dibidang pertanian sampai tingkat setinggi tingginya dibidang pertanian. Lalu kemudian anak yang pandai di bidang teknologi kereta api dan tertarik untuk memperbaiki sistem perkeretaapian Indonesia, maka pemerintah wajib memberinya beasiswa dan menyekolahkannya lagi sampai tingkat tertinggi di bidang perkeretaapian. Jikalau misalnya sekolah dibidang ini tidak ada di universitas di Indonesia maka pemerintah harus dengan senang hati menyekolahkannya keluar negeri dimana jurusan yang dibutuhkan itu ada. Dan disini pemerintah harus selalu mengawasi perkembangan dari anak anak yang diberi beasiswa apakah prestasinya naik tetap atau turun. Dan seterusnya sehingga dengan ini pemerintah memiliki ‘devisa’ SDM yang banyak dan unggul dibidang masing masing. Ketika mereka sudah selesai dari studinya maka kewajiban mereka sekarang adalah kembali ke Indonesia dan mengabdikan diriknya kepada ibu pertiwi yang telah membuat mereka menjadi nomor satu dibidangnya masing masing. Dengan demikian kementerian kementerian yang telah saya sebutkan tadi akan diisi oleh orang yang benar benar ahli di bidangnya, tidak hanya karena kepopulerannya dan kedekatannya dengan presiden atau lain lain, namun karena daya saing dan kemampuannya dibidang tersebut serta cita cita luhur untuk bangsa indonesia. Dan dengan ini maka satu persatu permasalahan di Indonesia yang sangat komplek ini bisa teratasi oleh orang orang yang kompeten. Bidang kehutanan akan menjadi baik dan memberikan kekayaan kepada Indonesia yang tiada habisnya. Minyak bisa kita kelola sendiri tanpa pihak asing, emas akan kita kelola sendiri tanpa pihak asing, sistem transportasi kereta, kapal laut, pesawat, bus, transportasi umum akan maju dengan hasil teknologi anak anak indonesia sendiri, sehingga rakyatpun bisa menjadi sejahtera secara perekonomian dan sosial. Inilah sumber devisa sesungguhnya yang luar biasa yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia. Devisa yang dapat diperbaharui dan tidak akan ada habisnya jika terus dikelola.
Untuk mendapatkan bibit bibit unggul ini tidaklah terlalu sulit bagi bangsa indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak yaitu sekitar 250 juta. Andai saja progam beasiswa yang terarah tadi benar benar terwujud dan bisa menjaring 1% saja bibit bibit unggul dari jumlah masyarakat indonesia, maka jumlah bibit bibit unggul tersebut adalah 2,5 juta orang. Jumlah yang sangat banyak untuk bisa membuat sebuah negeri menjadi maju dan berperadaban. 2,5 juta bibit ini terpilih tersaring dan diklasifikasikan kedalam setiap kementerian kementrian (permasalahan-permasalahan dan tugas negara). Ini memang tugas yang tidak mudah dan harus dimulai dari seorang pemimpin tertinggi bangsa ini yaitu seorang presiden. Kerena presiden memiliki kekuasaan yang sangat penuh untuk merubah sistem sebuah negara dengan dukungan dari rakyatnya dengan syarat masih sesuai dengan UUD 1945 serta Pancasila. Presiden yang memiliki cita cita yang luhur dan bervisi misi serta memiliki pandangan yang jauh kedepan.
Indonesia akan menjadi negara maju dan percontohan bagi negara negara yang lain, saya sangat yakin dan kalian harus yakin juga. Perubahan itu ada ditangan kalian, bukan dia atau mereka!




Rabu, 19 Februari 2014

Pendidikan Gontor by: Ansyada

Pendidikan Gontor by: Ansyada



Secerah pagi sehangat sang mentari sinari isi bumi semangatkan diri
Derap langkah kaki dengan percaya diri berjalan menyusuri kehidupan ini
Jangan kau hiraukan segala rintangan dengan kemauan raihlah kemenangan
Jangan kau takutkan virus kehidupan hadapi semuanya menuju masa depan
Apa yang kau dengarkan apa yang kau rasakan apa yang kau lakukan coba renungkan
Apa yang kau dengarkan apa yang kau rasakan apa yang kau lakukan itulah pendidikan
Jangan kau hiraukan segala rintangan dengan kemauan raihlah kemenangan
Jangan kau takutkan virus kehidupan hadapi semuanya menuju masa depan
Apa yang kau dengarkan apa yang kau rasakan apa yang kau lakukan coba renungkan
Apa yang kau dengarkan apa yang kau rasakan apa yang kau lakukan itulah pendidikan
Apa yang kau dengarkan apa yang kau rasakan apa yang kau lakukan coba renungkan
Apa yang kau dengarkan apa yang kau rasakan apa yang kau lakukan itulah pendidikan

Menggali potensi untuk berprestasi kembangkan diri menggapai ridho ilahi...:))

lihat di: http://www.youtube.com/watch?v=IngYPepKMyM

Selasa, 18 Februari 2014

PEMUDA PEMUDI INDONESIA...SADIS!!

PEMUDA PEMUDA INDONESIA...SADIS!!

kawan...membaca tulisan ini bisa menyebabkan bulu kuduk merinding, mengganggu tidur nyenyak dan menjadi cinta tanah air.







Kami putra dan putri Indonesia mengaku bertumpah darah yang satu, tumpah darah Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia.

Kami putra dan putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.


        Indonesia. Negara kebangsaan kita, negara kebanggaan kita, negara yang kaya akan kekayaan alam dan keindahan alamnya yang tiada habisnya. emasya yang berlimpah ruah, udaranya, airnya, minyak buminya, batubaranya, kayunya, mutiaranya, gunungnya, pantainya, sebuah karunia tuhan kepada bangsa Indonesia yang luarbiasa. tak ada bandingannya di negara manapun. secara logika kasar dengan modal sumber daya alam yang tiada habisnya ini bukankah bangsa indonesia ini bisa menjadi negara yang maju, kaya raya, dan lebih bersyukur kepada Sang Penciptanya. 



       Indonesia adalah negara yang sangat kaya jika dibandingkan dengan negara negara lainnya, namun kenapa indonesia tidak menjadi negara yang maju? Taukah kawan berapa kekayaan bangsa indonesia ini?. Indonesia memiliki alam yang terbentang luas dari sabang sampai merauke dengan lebih dari 13.000 pulau yang sudah bernama dan belum bernama. Dengan luas wilayah darat dan lautnya serta kekayaan budaya yang terkenal dimanapun. Memiliki banyak sekali suku bangsa, lebih dari 500 bahasa daerah, rumah adat, pakaian adat, tarian adat dan masih banyak lagi yang tidak pernah dimiliki oleh bangsa lain selain bangsa indonesia. Selain budaya kekayaan alam indonesia ini sangatlah luar biasa. Sebagai contoh perhatikan kawan...

  1. Indonesia memiliki hutan yang sangat luas yang merupakan aset yang dapat diperbaharui. indonesia memiliki kurang lebih 94 juta hektar hutan 30 persennya merupakan hutan yang memiliki potensi ekonomi yang sangat tinggi. indonesia juga memiliki hutan hujan tropis yang memiliki keanekaragaman satwa dan flora yang sangat banyak dan dikenal sebagai paru paru dunia. ada sebuah hitungan kasar untuk menghitung kekayaan hutan indonesia kawan, perhatikan hitung hitungan ini. Luas hutan 94 juta hektar, untuk menjaga kelestariannya dalam siklus 20 tahun, maka cukup 5 persen saja yang bisa ditebang tiap tahunnya. jika tiap hektar ada 400 pohon maka hanya 20 pohon yang boleh kita tebang. jika harta per pohon 2 juta dengan laba bersih 1 juta, maka 94.000.000 (hektar) x 20 (pohon) x 1.000.000 (rupiah laba) = 1.880.000.000.000 atau 1880 triliun per tahun. sungguh sangat luar biasa fantastisnya. namun hal ini tentu tidak mudah karena banyak sudah hutan yang dirusak dan ilegal loging.
  2. Indonesia memiliki lautan yang sangat luas. bahkan 2/3 wilayah indonesia adalah lautan. sungguh sangat besar negara indonesia yang memiliki laut seluas kurang lebih 3,3 juta km2. sudah bisa dibayangkan berapa hasil dari laut indonesia ini. ikan yang tidak akan ada habisnya walaupun tiap hari para nelayan selalu melaut dan mencari ikan. selain itu dari segi wisata pun sungguh luar biasa. keindahan alam bawah laut di indonesia yang sudah mendunia seperti keindahan laut raja ampar, laut bunaken, laut bali, lombok dan masih banyak lagi yang belum kita ketahui dan tidak terekspos di media. anda pasti tau bahwa indonesia adalah negara maritim. juga memiliki nenek moyang seorang pelaut handal. laut merupakan kekayaan yang tidak terhingga. tidak lebih dari 15% saja laut di indonesia yang sudah dijelajahi. selebihnya belum hingga sekarang. dari laut yang sudah dieksplorasi saja, bebarapa penelitian mengatakan bahwa hail perikanan tangkap indonesia bisa mencapai puluhan triliun tiap tahunnya.
  3. Indonesia memiliki kekayaan tambang yang sangat melimpah ruah. disetiap pulau diindonesia memiliki kekayaan tambang yang tidak dimiliki negara negara lain. minyak bumi contohnya. sudah banyak tambang minyak bumi yang sudah dieksplorasi baik oleh perusahaan Pertamina atau perusahaan asing. namun tidak menutup kemungkinan juga bahwa masih banyak sekali tambang minyak bumi yang belum dieksplorasi bahkan belum ditemukan. ada hitungan kasar untuk minyak ini. dalam sebuah grafik menyatakan bahwa kebutuhan minyak indonesia perhari adalah sekitar 1.300.000 barel. sedangkan yang bisa dihasilkan didalam negeri hanya 900.000 barel perhari. dengan demikian kita membutuhkan 400.000 barel lagi perhari untuk di impor. perhatikan angka angka ini. Harga minyak dunia adalah US 100/barel. sementara biaya untuk lifting, refining atau transportasi sekitar 2,5 % atau sekitar 15 US dollar/barel perhari. maka uang yang dibutuhkan untuk impor adalah 400.000 (barel) x 115 US Dollar/barel perhari = 46.000.000 dollar perhari. Sedangkan migas non impor 900.000 (barel) x 15 US Dollar/barel perhari = 13.500.000 dollar perhari. maka totalnya adalah 59.500.000 US Dollar perhari atau 7,14 triliun perhari dengan kurs dollar saat ini Rp 12.000 per dollar amerika. itu adalah jumlah uang yang dibutuhkan oleh pemerintah untuk mencukupi kebutuhan minyak di indonesia tiap harinya. kemudian 1,3 juta barel minyak ini dijual ke rakyat indonesia dengan harga 4500 rupiah per liternya. jika 1 barel menghasilkan 159 liter minyak maka, 1.300.000 (barel) x 159 (liter tiap barel) x Rp 4.500 (harga jual ke masyarakat) = 9.301.500.000.000 atau sekitar 9,3 triliun setiap hari. maka laba yang diterima oleh pemerintah indonesia akan mencapai 9,3 - 7,14 triliun = 2, 16 triliun perhari atau sekitar Rp 788 triliun pertahun. 


Selain itu indonenesia juga memiliki kekayaan tiap2 pulaunya. coba kawan perhatikan. inilah negara indonesia yang memiliki kekayaan yang melegenda


  1. Pulau Sumatera (Pulau Emas). Pulau Sumatera dahulu dikenal dengan pulau Andalas. Beberapa penelitian mengatakan bahwasanya Sumatera berasal dari bahasa sanskerta 'suwarnadwipa atau suwarnabhumi' yang berarti tanah emas atau pulau emas. Sebuah perusahaan di Sumatera akhir akhir ini menemukan sumber cadangan emas dan perak di lokasi Purnama dan Barani di Batang Toru sumatera utara. membuat stok emas yang dimilikinya sekarang 8.2 juta ounce dan perak sebanyak 75,3 ounce. betapa banyak lagi sumber sumber lain yang masih belum ditemukan oleh negara Indonesia karena kekurangan sumber daya manusia yang jenius.
  2. Pulau Kalimantan (Pulau tambang dan Energi). Pulau Kalimantan dikenal dengan pulau Borneo sejak zaman penjajajahan. taukah kita bahwa Kalimantan adalah pulau besar yang memiliki potensi luar biasa untuk perekonomian Iindonesia. Kalimantan yang terkenal dengan pulau lumbung energi yang memiliki banyak sekali tambang tambang batu bara, minyak dan gas. Kalimantan juga memiliki kandungan uranium yang sangat banyak yang mana bisa digunakan untuk pembangkit listrik tenaga nuklir. bahkan dalam sebuah penelitian indonesia memiliki 70.000 ton kandungan uranium. kalimantan juga merupakan paru-paru dunia yang memiliki hutan hujan tropis yang sangat luas. juga memiliki jutaan hektar kebun kelapa sawit yang bisa digunakan sebagai energi renewable menggantikan minyak bumi yang bisa habis. dan ini masih bisa dikembangkan lagi.
  3. Pulau Jawa (Pulau Padi). Pulau Jawa sudah dikenal zaman dahulu sebagai pusat perdagangan. Bahkan negara-negara Eropa sangat berkeinginan untuk menguasai tanah jawa. Jawa terkenal dengan pulau padi. Indonesia memiliki kurang lebih 7,7 juta hektar sawah yang menghasilkan jutaan ton padi setiap panennya. maka sangat tidak mengherankan jika Indonesia pernah mendapatkan gelar swasembada pangan pada zaman pemerintahan presiden Soeharto. Taukah kita juga bahwa di Jawa dahulu kala ada kerajaan Majapahit yang pernah menyatukan nusantara dari jawa Sumatera Borneo bahkan sebagian Filipina. Gubernur inggris untuk indonesia bernama Thomas Stamford Raffles pun yang pernah menulis The History of Java merasa takjub kepada kesuburan pulau jawa ini. Jawa adalah Jawadwipa atau pulau padi.
  4. Pulau Sulawesi (Pulau Besi). Konon sulawesi ini berasal dari kata sula yang artinya pulau dan wesi yang artinya besi. Tidak mengherankan jika di pulau Sulawesi ini sudah dikenal sejak zaman dahulu sebagai pulau yang kaya tidak hanya oleh rempah rempahnya saja tetapi juga bahan tambang seperti emas, perak besi, tembaga, nikel, titanium, mangan, semen, pasir hitam, belerang, kaolin dan masih banyak lagi. Jika saja kekayaan alam ini dikelola dengan baik oleh Indonesia, maka akan kayalah orang orang yang tinggal di Sulawesi. Sulawesi juga memiliki suku Bugis yang juga merupakan pelaut handal dan pernah membuat perahu penisi yang waktu itu mampu berlayar sampai ke Madagaskar.
  5. Kepulauan Maluku (Kepulauan Rempah-Rempah). Maluku sejak zaman dahulu terkenal dengan pulau rempah rempah sehingga terkenal sampai ke daratan Eropa dan banyak sekali pedagang pedagang eropa yang datang dan membeli rempah rempah di kepulauan Maluku sebelum akhirnya mereka menjajah maluku. maluku sendiri berasal dari kata jazirah al mulk. Nama yang diberikan oleh pedagang arab karena terdiri dari banyak kerajaan kerajaan. Terkenal dengan cengkeh dan pala sehingga rempah rempah ini menjadi komoditi utama di maluku. jika seandainya maluku ini di kembangkan dengan baik maka maluku bisa kaya raya dengan hasil rempah rempahnya.
  6. Kepulauan Sunda Kecil (Bali, NTB dan NTT) (Kepulauan Wisata). Kepulauan ini sangat terkenal sekali dengan keindahan alamnya yang masih alami dan berkelas internasional. Tidak hanya keindahan alamnya namun juga memilki kebudayaan yang tiada tara. pulau surga katanya. Bahkan di eropa, Bali dikenal sebagai Island of God. Selain Bali sebagai pulau terindah di dunia, Lombok juga merupakan tempat terindah di dunia. namun belum terlalu dikembangkan. Seandainya Indonesia lebih memperhatikan masalah pariwisata di kepulauan sunda kecil ini bisa jadi kepulauan ini menjadi kekayaan wisata bagi bangsa Indonesia yang tidak ternilai harganya.
  7. Pulau Irian atau Papua (Pulau Surga). Papua merupakan pulau terbesar kedua di dunia. banyak sekali yang mengatakan bahwasanya papua ini merupakan surga yang hilang. banyak sekali spesies spesies yang belum tercatat ada di pulau ini. Keindahan alamnya yang belum dijamah oleh manusia. Keindahan alam lautnya. Keindahan gunung gunung dan hutannya sungguh luar biasa. Selain indah papua juga memiliki kekayaan alam yang tak habis hingga kini yaitu tambang emas di freeport. Namun sayang sekali tambang emas ini dikuasai oleh perusahaan asing. Andaikan saja pemerintah indonesia lebih tegas dan lebih bijaksana dalam pembangunan papua tidak khayal papua akan menjadi pulau terkaya dan terindah didunia.
       Demikianlah gambaran kecil tentang kekayaan alam indonesia. Namun sayang kekayaan SDA yang sedemikian ruah melimpah tidak dibarengi dengan kualitas SDM yang bagus sehingga kekayaan alam indonesia ini tidak bisa dinikmati oleh seluruh rakyat indonesia namun hanya sebagian kecil saja bahkan dinikmati oleh orang orang asing. mudahnya, bagaikan semua bahan masakan sudah ada dan lengkap peralatan masaknya, namun tidak ada koki yang handal, sehingga bahan makanan itu tidak termasak dengan sempurna dan keluarga atau orang lainpun tidak bisa menikmati hidangannya. Semua orang saling menyalahkan dan saling tuduh menuduh siapa yang salah. namun kawan, saling tuduh dan saling menyalahkan itu tidak ada gunanya, hanya akan membuat negeri kita semakin terpuruk dan membuat pihak pihak yang berkepentingan senang dan tersenyum lebar. Jangan selalu menjelek jelekkan bapak presiden kita contohnya. mungkin kita hanya melihat sedikit saja dari apa yang telah beliau berikan untuk bangsa ini, mungkin beliau telah mencurahkan segala waktunya untuk memikirkan negeri ini, bahkan mungkin beliau hanya tidur beberapa jam saja dalam sehari demi mengurus urusan di negeri ini yang sangat banyak dan sangat rumit. Dukunglah beliau sebelum kita menyesal di akhir nanti. sebagaimana penyesalan bangsa indonesia saat ini yang pernah 'membuang' presiden kita BJ Habibie yang waktu itu dianggap komplotan rezim soeharto sehingga habibie pun harus disingkirkan dari kursi politik. dan akhirnya sekarang kita menyesal dan baru akhir akhir ini kita berbangga dulu punya presiden yang diakui oleh dunia sekelas bapak Habibie. Namun kebanggaan ini adalah kebanggaan yang terlambat, kenapa tidak dari dulu ketika beliau masih menjabat sebagai presiden yang ingin membangun industri stategis pesawat terbang dengan jurus beliau yang sangat terkenal untuk melawan lawan politiknya bahwa  harga 1 Kg pesawat terbang itu setara dengan 450 ton beras. Beliau menunjukkan datanya bahwa harga 1 Kg pesawat terbang adalah USD 30.000 sedangkan harga 1 Kg beras adalah 7 sen atau 0,07 USD. artinya dengan 1 Kg pesawat terbang harganya setara dengan 450 ton beras. maka dengan membuat satu pesawat seberat 10 ton maka itu akan setara dengan harga beras seberat 4.500.000 ton beras!!. Namun sayang itu semua hanya tinggal kata saja. tak pernah terealisasi. Itulah sebab dari saling menyalahkan pada zaman orde baru. Maka dari pengalaman itu hendaklah kita bercermin sobat. Bukan waktunya lagi kita saling menyalahkan namun bantulah pemerintah kita untuk membangun indonesia ini. Bantulah bapak presiden kita siapapun itu. banggalah terhadap bangsa yang besar ini. bangsa indonesia. Terbersit dalam benak kita tentunya untuk apa kita membantu pemerintahan yang korup. Kita sudah tau pemerintahan kita korup, lalu mangapa kita malah menjatuhkan bangsa kita sendiri, bukankah lebih baik kita berusaha membangunnya kembali? biarlah KPK yang mengurusi korupsi. dukunglah KPK. dukunglah orang orang yang masih memiliki niat baik untuk negeri kita kawan. jangan suka melakukan hal hal yang tidak ada manfaatnya seperti ikut ikutan demonstrasi. yakinlah bahwa orang orang atas tidak akan mendengarkan apa yang kita demo kan, yang kita dapat hanya capek dan letih tanpa hasil apapun. Jangan mudah terpancing juga kawan dengan hal hal yang sepele yang mungkin kita temukan di sosial media. Sibukkanlah diri kita dengan hal hal yang positif. Belajar, beribadah, dll. Buatlah prestasi sebanyak banyaknya tidak hanya ditingkat nasional namun kalau bisa sampai tingkat internasional. Ingatlah teman orang2 DPR atau MPR atau pemerintahan sekarang pasti akan berganti. siapa yang menggantikan mereka. tentulah kaum muda sekarang, jika anak anak muda sekarang tidak memiliki potensi prestasi hanya bisa bersenang senang, berfoya foya, berdemo namun tidak ada sumbangsih terhadap kemajuan Indonesia maka bagaimana dengan masa depan bangsa indonesia jika pemuda pemuda indonesia yang seperti ini yang akan duduk dikursi pemerintahan nanti? saya pernah mengandaikan, jika saja pemerintah indonesia mengutamakan pendidikan dan pembelajaran bagi penduduknya. anak anak indonesia disekolahkan pemerintah hingga pandai minimal seperti habibie, 1 persen saja dari penduduk indonesia yang berjumlah 230 juta jiwa, maka akan ada 2,3 juta habibie di indonesia tercinta ini. maka seperti apakah pembangunan yang ada di Indonesia?? saya yakin indonesia akan menjadi negara yang sangat maju dengan jumlah SDA yang luar biasa dan SDM yang bermutu tinggi yang mampu memanfaatkan SDA ini sebaik mungkin. pastilah negara negara maju sekarng seperti Jerman, Perancis, Inggris, Kanada, Australia, Jepang yang kekayaan alamnya tidak se luar biasa di indonesia, akan kalah dengan negara Indonesia yang memiliki anak muda yang jenius, pandai, rajin beribadah dan cinta pada tanah airnya. tanah air indonesia. Indonesia Raya kawan. Jikalau kau sukses nanti, pulanglah, Indonesia menunggumu kawan... bangon Indonesiamu... referensi dari berbagai sumber.

Asadul Islam Al Faroq
18 Februari 2014
Koethen, Germany