Selasa, 19 Maret 2013

Ayam panggang, Ok. Air Panggang??

        Dalam pendakian gunung terkadang kita tidak banyak membawa alat alat memasak dengan alasan tidak mau membawa beban yang terlalu banyak. biasanya kita akan membawa alat alat sekedarnya saja. contoh kita membawa satu kompor, satu panci, jarang sekali membawa dua panci. apalagi kalau tim pendakian hanya beberapa saja. maka dalam memasak tentu kita akan bergantian dalam penggunaan panci dan kompor. masak nasi dulu. baru lauknya seperti mie instan atau sarden. lalu untuk memasak air untuk minum saja kita harus menunggu lama antrian kompor.
        Saya punya cara mudah yang mungkin belum dan tidak pernah terbersit dalam fikiran anda. bahkan tidak mungkin dilakukan. yaitu memanasi air tanpa panci. cukup botol aqua atau plastik biasa. caranya hanya dengan:

1. Buatlah perapian dari kayu atau rumput kering
2. Carilah kayu panjang dan gantunglah tepat diatas perapian itu. layaknya mau memanggang daging
3. Gantunglah air yang sudah dibungkus plastik atau dibotol aqua di atas api tersebut.

     Wal hasil air akan terpanasi oleh api tapi plastik atau botol tadi tidak akan leleh. dan air akan hangat.cukuplah untuk membuat kopi atau teh hangat tanpa menunggu giliran panci dan kompor.

Selamat mencoba...!!

Minggu, 17 Maret 2013

Aku Sudah Bosan Hidup..!!! Mm..Boleh Nggak Sih? :D


Aku Sudah Bosan Hidup...Mm..boleh nggak sih? :D

hidup itu layaknya kita sedang bermain game. game of life. seseorang yang sedang bermain game tentunya pernah merasakan kebosanan ketika tidak berganti stage atau tantangan. alias tingkat kesulitannya hanya begitu begitu saja. maka seorang pemain game akan merubah level kesulitannya dari easy ke moderate kemudian hard dan hardest. demikian pula hidup, ketika hidup kita terasa monoton dan hanya begitu begitu saja sudah pasti kita akan merasakan kebosanan. ketika kita sudah merasa bosan atau penat dalam bermain game, kita bisa pause atau rehat sejenak. lalu bagaimana dengan hidup? bisakah kita pause? tentu saja bisa. bosan hidup disini bukan berarti kita mengakhiri hidup ini dengan bunuh diri atau membunuh orang lain. hehe..tapi cukup di'pause' saja. atau istirahat dan rehat dari aktivitas sehari hari yang membuat kita bosan dan mencoba membuat dan mencari suasana baru untuk beberapa saat saja.ada beberapa opsi yang bisa saya ajukan untuk kamu yang sedang merasa bosan dalam hidupnya. ini yang biasa saya lakukan..



1. Bacalah buku2 motivasi atau artikel artikel motivasi. terkadang iman seseorang itu naik dan turun, demikian juga semangat seseorang. maka ketika semangat kita sudah 'low batt', maka wajib kita charge semangat kita dengan membaca buku2 motivasi. tapi jangan dipaksakan untuk membaca satu buku sampai selesai. tapi pilih saja beberapa halaman yang bisa membangkitkan semangat anda. sambil minum teh hangat dan roti misalnya. kemudian istirahatlah sejenak. 

2. Pergilah ke tempat tempat yang hijau dan sejuk. saya tidak menganjurkan anda untuk sekedar keliling ke pusat keramaian seperti mall, atau alun2, atau pasar. karena jiwa seseorang itu ada saatnya juga membutuhkan kesendirian dan ketenangan. dengan pergi ke tempat yang hijau dan sejuk akan me'refresh' mata dan otak kita. hati akan terasa damai ketika melihatnya. bisa ke danau, kebun teh, lereng gunung atau bahkan puncak gunung. hehe..

So, yah gitu deh. wajar kok kita merasa bosan dalam hidup. tinggal pause terus nanti di play lagi. hehe....

jadi semangat selalu ya untuk berprestasi!! Salam Generasi Muda Indonesia...

Selasa, 12 Maret 2013

Surat dari ibu untuk Merry Riana saat berangkat ke Singapura

Uploaded with ImageShack.us

HIDUP ADALAH SUATU

tantangan yang harus dihadapi
perjuangan yang harus dimenangkan
kesusahan yang harus diatasi
rahasia yang harus digali
tragedi yang harus dialami
kegembiraan yang harus disebarkan
cinta yang harus dinikmati
tugas yang harus dilaksanakan
romantika yang harus dirangkul
risiko yang harus diambil
lagu yang harus dinyanyikan
anugrah yang harus dipergunakan
impian yang harus diwujudkan
perjalanan yang harus diselesaikan
janji yang harus dipenuhi
keindahan yahng harus dikagumi
pertanyaan yang haurs dijawab
kesempatan yang harus dipakai
persoalan yang harus dipecahkan
kesulitan yang harus dikalahkan
rahmat yang harus dipelihara dan dicintai

by Merry Riana Mimpi Sejuta Dolar

Minggu, 03 Maret 2013

7 Puncak Tertinggi di Dunia

 1. Gunung Everest (8.850 mdpl)(Asia)
Image Hosted by ImageShack.us
        Gunung Everest (bahasa Inggris: Mount Everest) adalah gunung tertinggi di dunia (jika diukur dari paras laut). Rabung puncaknya menandakan perbatasan antara Nepal dan Tibet; puncaknya berada di Tibet. Di Nepal,
gunung ini disebut Sagarmatha (सगरमाथा, bahasa Sansekerta untuk "Dahi Langit") dan dalam bahasa Tibet Chomolangma atau Qomolangma ("Bunda Semesta"), dilafalkan dalam bahasa Tionghoa 珠穆朗瑪峰 (pinyin: Zhūmùlǎngmǎ Fēng).Gunung ini mendapatkan nama bahasa Inggrisnya dari nama Sir George Everest.
Nama ini diberikan oleh Sir Andrew Waugh, surveyor-general India berkebangsaan Inggris, penerus Everest. Puncak Everest merupakan salah satu dari Tujuh Puncak Utama di dunia.Radhanath Sikdar, juru ukur dan pakar matematika dari Bengal, merupakan orang pertama yang menyatakan Puncak Everest sebagai puncak tertinggi melalui perhitungan trigonometrik pada 1852. Perhitungan ini dilakukan menggunakan teodolit dari jarak 150 mil jauhnya di India. Sebagian rakyat India percaya bahwa puncak tersebut semestinya dinamakan menurut Sikdar, bukan Everest.Gunung ini mempunyai ketinggian sekitar 8.850 m; walaupun terdapat variasi dari segi ukuran (baik pemerintah Nepal maupun Cina belum mengesahkan ukuran ini secara resmi, ketinggian Puncak Everest masih dianggap 8.848 m oleh mereka). Gunung Everest pertama kali diukur pada tahun 1856 mempunyai ketinggian 8.839 m, tetapi dinyatakan sebagai 8.840 m (29.002 kaki). Tambahan 0,6 m (2 kaki) menunjukkan bahwa pada masa itu ketinggian yang tepat sebesar 29.000 kaki akan dianggap sebagai perkiraan yang dibulatkan. Perkiraan umum yang digunakan pada saat ini adalah 8.850 m yang diperoleh melalui bacaan Sistem Posisi Global (GPS). Gunung Himalaya masih terus bertambah tinggi akibat pergerakan lempeng tektonik kawasan tersebut.Gunung Everest adalah gunung yang puncaknya mencapai jarak paling jauh dari paras laut. Dua gunung lain yang kadangkala juga disebut sebagai "gunung tertinggi di dunia" adalah Mauna Loa di Hawaii, yang tertinggi jika diukur dari dasarnya pada dasar tengah laut, tetapi hanya mencapai ketinggian 4.170 m atas paras laut dan Gunung Chimborazo di Ekuador, yang puncaknya 2.150 m lebih tinggi dari pusat bumi dibandingkan Gunung Everest , karena Bumi mengembung di kawasan katulistiwa. Bagaimanapun juga, Chimborazo hanya mencapai ketinggian 6.272 m di atas paras laut, sehingga bahkan bukan merupakan puncak tertinggi di Andes.Dasar terdalam di lautan lebih dalam dibandingkan ketinggian Everest: Challenger Deep, terletak di Palung Mariana, begitu dalam hingga seandainya gunung Himalaya diletakkan di dalamnya, masih terdapat hampir 1,6 km air menutupinya.


2. Aconcagua (6.959 mdpl) (Amerika Selatan)

Image Hosted by ImageShack.us        Pada 6.962 m (22.841 kaki), Cerro Aconcagua merupakan gunung tertinggi di Amerika, dan gunung tertinggi di luar Asia. Hal ini terletak di Andes pegunungan, di Argentina provinsi dari Mendoza. KTT ini terletak sekitar 5 kilometer dari San Juan Propinsi dan 15 kilometer dari perbatasan internasional dengan Chile. Itu terletak 112 kilometer (70 mil) barat dengan utara kota Mendoza. Aconcagua adalah puncak tertinggi baik di Barat dan Belahan Selatan. Ini adalah salah satu dari Tujuh Summits.Aconcagua dibatasi oleh Valle de las Vacas ke utara dan timur dan Valle de los Horcones Inferior ke Barat dan Selatan. Gunung dan sekitarnya merupakan bagian dari Provinsi Aconcagua Park. Gunung memiliki sejumlah gletser. Gletser terbesar adalah Inferior Ventisquero Horcones sekitar 10km panjang yang turun dari wajah selatan tentang ketinggian 3600m di dekat kamp Confluencia. Dua sistem gletser besar lainnya adalah Ventisquero de las Vacas Sur dan Glaciar Este / Ventisquero sistem Relinchos sekitar 5 kilometer panjang. Namun yang paling terkenal adalah utara-timur atau Polandia gletser, rute yang umum naik.Gunung diciptakan oleh subduksi dari Lempeng Nazca di bawah Amerika Selatan piring selama geologis Andean baru-baru ini orogeny, namun bukan merupakan gunung berapi. Asal-usul nama ini diperdebatkan, itu adalah baik dari Arauca Aconca - Hue, yang mengacu pada Aconcagua Sungai dan berarti 'datang dari sisi lain', yang Quechua Ackon Cahuak, yang berarti 'Sentinel of Stone', atau Quechua Anco Cahuac, 'White Sentinel'.SejarahUsaha pertama di Aconcagua oleh seorang Eropa pada tahun 1883 dibuat oleh partai yang dipimpin oleh ahli geologi dan penjelajah Jerman Paul Güssfeldt. Menyuap kuli angkut dengan cerita bahwa ada harta karun di gunung, ia mendekati gunung melalui Rio Volcan, membuat dua usaha di puncak dengan utara-barat punggungan dan mencapai ketinggian 6.500 meter (21.300 kaki). Rute bahwa ia sekarang prospected rute normal ke atas gunung.Tercatat pertama pendakian adalah pada tahun 1897 di ekspedisi Inggris yang dipimpin oleh Edward FitzGerald. Puncak dicapai oleh panduan Swiss Matthias Zurbriggen pada tanggal 14 Januari dan oleh dua anggota ekspedisi lainnya beberapa hari kemudian.Orang termuda untuk mencapai puncak Aconcagua adalah Matius Moniz of Boulder, Colorado. Ia berusia 10 tahun ketika ia mencapai puncak pada 16 Desember 2008.Orang tertua yang mendaki itu Scott Lewis yang mencapai puncak pada 26 November 2007. Ia berusia 87 tahun.Budaya populerGunung memiliki cameo di 1942 Disney kartun bernama Pedro. [9] Para bintang kartun yang antropomorfik pesawat kecil bernama Pedro yang dipaksa untuk membuat surat udara ditabrak Andes dan bencana yang hampir perjumpaan dengan Aconcagua. Gunung (juga antropomorfik, dan menakutkan-tampak), kemudian muncul dalam sebuah ilustrasi digunakan dalam menceritakan kembali cerita dalam sebuah buku antologi Disney.


3. Gunung McKinley, Denali (6.194 mdpl) (Amerika Utara)
Image Hosted by ImageShack.us

        Mountain Range: Alaska RangeLokasi : Alaska, Amerika Serikat, Amerika UtaraTinggi : 6.194 meter atau 20.320 kakiDenali adalah Amerika asli kata untuk “Yang Tertinggi.” Hal ini pernah bernama Gunung McKinley setelah Presiden AS William McKinley tetapi dinamakan kembali pada tahun 1980. Gunung Denali dikenal karena cuaca dingin, mengandung 5 gletser besar. Satu termometer yang tersisa di gunung selama lebih dari 19 tahun tercatat bahwa pernah mencapai-73.3C (-100F). Penyakit ketinggian parah juga lazim pada lintang Denali karena jauh lebih tinggi. Sebuah gunung seperti Denali di equater akan memiliki sekitar 47% lebih banyak oksigen pada puncak, dibandingkan dengan permukaan laut.


4. Kilimanjaro (5.895 mdpl) (Afrika)

Image Hosted by ImageShack.us

        Kilimanjaro, Tanzania, AfrikaTinggi : 5.895 meter atau 19.640 kakiKilimanjaro terdiri dari tiga kerucut gunung berapi yang tidak aktif dan merupakan puncak tertinggi di Afrika. Kibo merupakan kerucut tertinggi di mana Uhuru Peak berdiri di atas Tanzania. Biasanya diperlukan waktu 4-5 hari untuk mendaki Kilimanjaro dan pondok pemberhentian yang terletak di setiap hari perjalanan. Gunung ini dianggap salah satu yang “lebih mudah” untuk pendakian dan adalah mungkin bagi mereka yang memiliki pengalaman mountaineering terbatas. Menghindari penyakit ketinggian oleh aklimatisasi adalah salah satu bagian yang paling sulit.


5. Mount Elbrus, Kaukasus (5.642 mdpl) (Eropa))
Image Hosted by ImageShack.us

      Kaukasus adalah sebuah daerah di Eropa Timur dan Asia Barat di antara Laut Hitam dan Laut Kaspia yang termasuk Pegunungan Kaukasus dan daerah-daerah rendah lainnya. Kaukasus kadang dianggap sebagai bagian dari Asia Tengah.Puncak tertinggi di Kaukasus adalah Elbrus (5.642m), yang juga dianggap sebagai gunung tertinggi di Eropa.Negara-negara merdeka yang membentuk Kaukasus kini adalah Rusia (Distrik Kaukasus Utara), Georgia, Armenia dan Azerbaijan. Wilayah besar non-independen di Kaukasus meliputi Ossetia, Chechnya, Ingushetia dan Dagestan di antaranya. Kaukasus adalah salah satu daerah yang mempunyai keanekaragaman linguistik dan budaya yang paling luas di dunia.Bagian selatan Kaukasus dikenal sebagai Transkaukasus.Kejadian-kejadian bersejarah:Perang Arab-KhazarPenjajahan Kaukasus oleh Rusia1991: Dikenalnya kembali status merdeka negara Armenia, Georgia, dan AzerbaijanDalam mitologi Yunani, Kaukasus atau Kaukasos adalah salah satu pilar pendukung dunia. Prometheus dirantai di sana oleh Zeus.


6. Vinson Massif (4.897 mdpl) (Antartika)

Image Hosted by ImageShack.us

       Mountain Range: Sentinel Range, Ellsworth MountainsLokasi : AntartikaTinggi : 4.892 meter atau 16.067 kakiVinson dikenal sebagai salah satu yang paling tidak bisa diakses rentang di dunia, dan hanya 800 mil dari Kutub Selatan. Gunung itu tidak dikenal dan tak terduga hingga 1957. Tidak sampai tahun 1966 dan tahun 1967, pendakian pertama diciptakan ke puncaknya. Bagian yang paling sulit tentang Vinson Massif adalah tingkat kesulitan aksesnya, tapi sekarang ada beberapa operator yang menawarkan wisata tak bertuan ini.


7. Puncak Jaya, Indonesia (4.884 mdpl) (Oseania)
Image Hosted by ImageShack.us

       Puncak Jaya ialah sebuah puncak yang menjadi bagian dari Barisan Sudirman yang terdapat di provinsi Papua, Indonesia. Puncak Jaya mempunyai ketinggian 4884 m dan di sekitarnya terdapat gletser Carstenz, satu-satunya gletser tropika di Indonesia, yang kemungkinan besar segera akan lenyap akibat pemanasan global.Puncak ini pernah dinamai Poentjak Soekarno dan merupakan gunung yang tertinggi di Oceania. Puncak Jaya adalah salah satu dari Tujuh Puncak Utama dunia.

Sabtu, 02 Maret 2013

Norman Edwin, In Memoriam


Uploaded with ImageShack.us

Norman Edwin sosok pecinta olahraga petualang yg pernah ada di Indonesia, di kenal sebagai pribadi yg pemberani dan suka menolong oleh keluarga dan teman2nya sesama jurnalist Kompas, tempat terakhirnya bekerja. Norman tewas di usia 37 tahun bersama rekan satu teamnya Didiek Samsu Wahyu Triachdi saat pendakian Puncak Aconcagua (6969m), pegunungan yang membentang sepanjang perbatasan Chile – Argentina, saat itu ia tergabung dalam Seven Summit Expedition 1992 – Mapala UI. Didiek juga tercatat sebagai wartawan di Majalah Jakarta Jakarta.

Indonesia berduka, musibah menimpa Expedisi Seven Summit pada pertengahan April 1992 merenggut dua orang pendaki terbaiknya, Norman Edwin dan DidiekSamsu Wahyu Triachdi. Media nasional dan international banyak meliput kejadian tewasnya dua pendaki ini. Norman saat itu memimpin Team Pecinta Alam Universitas Indonesia yang tergabung di Mapala UI dalam upayanya mendaki Puncak Aconcagua 6959-mtr Chile. Gunung yg disebut juga ‘The Devil’s Mountain’ karena faktor cuacanya tak bisa diprediksikan, sering kali badai salju melanda pegunungan selama berhari hari. Puncaknya dijadikan tujuan karena menjadi salah satu Puncak Tertinggi dalam Expedisi Tujuh Puncak Dunia Mapala UI.

Berbekal pengetahuan dalam Penelusuran gua, Pendakian Gunung, Pelayaran, Arung Jeram serta sejumlah pengalaman Rescue di Irian Jaya, Kalimantan, Africa, Canada bahkan Himalaya, membentuk kecepatan dan kekuatan phisik pada dirinya yang telah bergabung di Mapala UI sejak tahun 1977. Sampai akhirnya terpilih menjadi Leader dalam Expedisi ini bersama Didiek, Rudy “Becak” Nurcahyo, Mohamad Fayez and Dian Hapsari, satu2nya wanita dalam team tersebut.

Sebetulnya banyak meragukan kemampuan Norman, jauh hari sebelum Expedisi ini di mulai, namun pengalamannya selama 15 tahun dalam berpetualang serta menghadapi berbagai bahaya, diyakini membuatnya tetap berangkat. Saat expedisi berlangsung, badai salju menghantam Team ini dan akhirnya merenggut duet pendaki ini. Jenazah Didiek adalah yang pertama ditemukan pada tanggal 23 Maret atas laporan beberapa pendaki negara lain yang kebetulan melihat mereka berdua terakhir di ketinggian 6400m, beberapa ratus meter lagi sebelum Puncak.

Dilaporkan pula saat itu, kondisi keduanya terlihat sangat kritis, beberapa jari Norman terkena Frosbite (Mati Beku karna Dingin) dan Didiek menderita Snow Blindness (Buta Salju) akibat pancaran sinar matahari yang berlebihan, memantul di hamparan salju dataran tinggi. Kemungkinan hal ini sangat mendekati karena Google (Kacamata Salju) yang dipakai Didiek rusak berat. Jenazah Norman ditemukan beberapa hari kemudian dan langsung diterbangkan ke Jakarta pada tanggal 21 April 1992. Spekulasi merebak melalui media massa bahwa kegagalan mereka juga diakibatkan karena minimnya pelaralatan yang dibawa. Aconcagua terpilih setelah Mapala UI merencanakan Expedisi Tujuh Puncak Dunia lainnya yaitu Cartenz Pyramid (4,884 meters) di Irian Jaya; McKinley (6,194 meters) di Alaska, Amerika Serikat; Kilimanjaro (5,894 meters) in Tanzania, Afrika; dan Elbrus (5,633 meters) di Uni Soviet, (sekarang Rusia).

Setahun kemudian setelah tragedi ini, Mapala UI yang status keanggotaannya berlaku seumur hidup ini, mencoba mengirim kembali dua anggota lainnya yaitu Tantyo Bangun dan Ripto Mulyono untuk menyelesaikan pendakian sekelas Expedisi Aconcagua ke Vinson Massif (4,887 meters) di Kutub Selatan. Dan satu lagi Puncak Everest di Himalaya dengan nama Team Expedisi Universitas Indonesia, namun sayang kegagalan juga menimpa team ini.

Dua kegagalan rupanya tidak menyurutkan semangat Mapala UI, karna puncak terakhirnya tetap dijadikan target bagi Expedisi Gabungan selanjutnya yang terdiri dari Mapala UI, Koppassus dan Wanadri. ‘Kami berusaha melakukan pendakian gabungan ke Everest tahun 1997 dan sukses, dua anggota team dari prajurit Koppassus yaitu Asmujiono dan Misirin berhasil mencapai Puncak Everest.’ ujar Rudy “Becak” Nurcahyo anggota Indonesian National Team to Everest yang juga kehilangan jarinya karna Frosbite di Expedisi Aconcagua

‘Kami mencoba yang tebaik untuk mewujudkan itu semua.. dan saya percaya Norman dan Didiek pun akan tersenyum disana melihat keberhasilan Team Everest ini. walaupaun setelah tahun 1997, Indonesia dilanda krisis ekonomi kemudian masa reformasi yang tak lama berselang. Keadaan ini otomatis ini menghambat Expedisi-expedisi selanjutnya yang telah direncanakan.tambahnya.

Bagi istri Norman, Karina serta Melati putrinya, sosok hangat dan eksentrik Norman akan tetap menjadi kenangan yang takkan terlupakan. Semasa hidup, Melati selalu diajak serta dalam kegiatan alam bebas yang digeluti ayahnya itu, termasuk perjalanan ke Irian Jaya saat ia masih kecil. ‘Norman menjadi seorang petualang sejati dan sedikit bandingannya diantara pendaki-pendaki yang ada sekitar tahun 1970-80, dan Didiek adalah teman dekatnya.

Ia tunjukkan rasa hormatnya kepada wanita dan yakin bahwa wanita dapat mengerjakan sesuatu yang lebih baik daripada pria, apalagi menyangkut faktor keselamatan, contohnya Penulusan Gua’ papar Karina yang dulu juga aktif dalam kegiatan alam bebas sekembalinya dari Australia dan mengambil kuliah lagi jurusan Arkeologi di Universitas Indonesia.

Norman pernah mengatakan, aktivis alam wanita cenderung lebih tenang, tidak mudah panik dan dapat mengatasi situasi darurat jika dibandingkan dengan pria. Bagi saya ia sangat humoris dan mempunyai semangat hidup yang tinggi. Begitu pula yg rasakan Melati, sifat ayahnya ini menurun kepadanya walaupun ia masih berusia remaja. “Janganlah kita mencoba menaklukkan ganasnya alam, tapi belajarlah untuk menaklukkan ego serta mengetahui batasan diri kita sendiri”, faktor ini adalah yang terpenting jika ingin menekuni olahraga beresiko tinggi’ ungkap Karina yang dulu juga ikut dalam team di Expedisi Cartenz Irian Jaya tahun 1981 dan saat ini telah menyelesaikan program Doctoralnya di Australian National University.

Norman dan Didiek telah tiada, namun spiritnya kuat meresap di hati para pecinta olahraga alam bebas Indonesia. Penghargaan patut mereka terima atas keberanian dan semangat pantang menyerah, sehingga dapat dijadikan contoh bagi petualang2 muda lainnya yang masih ada.

Norman, we are missing you forever.

Jumat, 01 Maret 2013

Mendaki Pegunungan Alpen yukk...Gratiss!!!!


Uploaded with ImageShack.us       

Capek dan memiliki kondisi fisik yang lemah adalah salah satu alasan mengapa orang tidak mau mendaki gunung. padahal kegiatan pendakian adalah kegiatan yang sangat mengasyikkan dan dapat menghilangkan stress dari rutinitas sehari hari. apalagi untuk mendaki pegunungan alpen di Eropa. mana mungkin ya...hehe. tapi mimpi untuk mendaki pegunungan alpen itu bisa kita rasakan melalui situ ini. pendakian ini tidak perlu mengeluarkan uang, tenaga, fikiran, atau bahkan sekedar keringat. hehe. hanyat dengan sekali klikk....nggak percaya??? nihh....

         Sebuah situs bernama WebWandern.ch memungkinkan pengunjungnya menikmati pengalaman melihat keindahan Pegunungan Alpen. Diartikan sebagai situs pendakian, teknologi ini mengajak pengunjungnya untuk melihat keindahan Pegunungan Alpen dari sudut pandang para pendaki.

         Untuk mewujudkan teknologi ini, para pemrakarsa situs menggunakan langkah kaki para pendaki sebenarnya untuk direkam dalam HD Film dan mengunggah material tersebut ke situs mereka. Perjalanan virtual ini terdiri dari 10 tahapan sejauh 130 kilometer pendakian, dimulai dari Thusis (Swiss) menuju Tirano (Italia).

          Perjalanan akan dilalui dengan kecepatan normal, jadi Anda akan membutuhkan waktu beberapa hari bila ingin menikmati berbagai keindahan Pegunungan Alpen. Namun, jangan ketinggalan untuk menikmati bagian terbaiknya, yakni Anda hanya perlu melompat untuk melewati berbagai sudut Pegununungan Alpen manapun yang ingin dieksplorasi. Sejam perjalanan tentu tidak akan terasa melelahkan, bahkan tidak setetes keringat pun keluar.

          Untuk memahami betapa mutakhirnya teknologi ini, Anda harus merasakannya sendiri. Anda hanya perlu mendengar langkah kaki dan suara alam sebagai latar belakangnya. Ada semacam kamera yang mengikuti perjalanan ini. Kamera ini sangat stabil, kualitas rekamannya sangat baik, dan perspektifnya hampir membuat Anda merasa seperti berada di Pegunungan Alpen.

          Tak perlu membawa ransel besar berisi berbagai perlengkapan atau baju yang memadai untuk mendaki gunung, Anda hanya duduk tenang di depan komputer, mungkin hanya mengenakan pakaian dalam, dan mengunyah keripik kentang untuk menuju Pegunungan Alpen. Anda juga tidak perlu khawatir terkena nyeri otot.

          Apabila Anda mengira bahwa Google Street View menakjubkan, situs ini juga siap memberikan pengalaman tak terlupakan. Lantas, apakah para pengusaha perjalanan wisata merasa terancam? Ternyata tidak! Mereka justru melihat teknologi ini bisa semakin menarik minat calon wisatawan bertualang ke Pegunungan Alpen.

          Nah, penasaran kaaann....sekarang coba yaa buka situs itu. dijamin dah...durasinya cuman sekitar lima jam lah...kedengaran juga suara burung, angin dan jejak langkah para pendaki loh.....have a nice trip....:D