Sabtu, 22 Maret 2014

SEBUAH PANDANGAN MENGENAI BERBAGAI PERMASALAHAN DI INDONESIA DAN SOLUSINYA


       I.            Permasalahan Negara Indonesia.

Hari ini aku begitu marah kepada diriku juga kepada bangsaku. Marah ini bukan karena aku benci namun marahku ini karena kecewa, sangat kecewa kepada keadaan bangsaku yang buruk baik dari segi ekonomi, pendidikan, moral dan lain sebagainya. Bagaimana tidak, bangsaku yang besar ini tidak atau belum menjadi bangsa yang maju sedangkan kekayaan alamnya yang begitu berlimpah ruah. Sayang sekali memang, kekayaan alam indonesia ini tidak dimanfaatkan untuk kesejahteraan bangsa indonesia sendiri. Tapi malah dinikmati oleh bangsa lain. Dalam sebuah paradoks, bapak Habibie pernah mengatakan bahwa negara kita ini kaya tapi miskin, merdeka tapi terjajah. Memang benar, bangsa Indonesia sangat kaya dengan kandungan alam yang ada baik dari darat laut udara. Namun negara kita sangat miskin dalam pribadi pribadi yang berkualitas sehingga kekayaan ini tidak termanfaatkan dengan tepat. Namun menjadi sebuah bumerang bagi bangsa indonesia yang selalu mengagung agungkannya, bersantai santai, menikmati begitu saja bak sang raja yang sedang mandi emas berlian di kerajaannya dan tidak menyadari  adanya musuh diluar sana yang terlihat baik dan bersahabat seperti serigala berbulu domba. SDA yang tidak seimbang dengan SDM hanya akan merusak bangsa ini. Maka tugas kitalah sebagai kaum muda untuk membangun dan meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia. Kalau bukan kita siapa lagi? Orang tua? Anak kecil? Tentu tidak. Namun kitalah sebagai kaum muda.
Indonesia merdeka namun terjajah. Pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 tepat jam 10.00 pagi, bapak Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia mengucapkan teks Proklamasi yang menandakan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dari penjajahan. Memang Indonesia sejak saat itu telah merdeka secara politik, namun sayangnya Indonesia masih terjajah dalam perekonomian. Negara masih menggantungkan diri pada hutang hutang luar negeri, pada bank dunia IMF, dan lain sebagainya. Indonesia memang tidak bisa dan tidak boleh berdiri sendiri secara ekonomi dan menutup diri dari perkembangan ekonomi global dan perkembangan ekonomi dunia. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai bangsa Indonesia?. Kita sebagai bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dalam perekonomian global sehingga bisa menambah daya saing dengan produk produk luar negeri baik dari negara berkembang ataupun negara maju. Buat produk kita menjadi bermutu dan diakui di negeri sendiri. Bagaimana caranya? Mudah saja. Pemerintah harus memberikan dukungan baik secara material maupun moril atau menghargai terhadap penelitian, pendidikan, perekonomian, usaha kecil menengah, mempermudah prosedur dan lain sebagainya dan mempersulit produk produk luar negeri yang masuk ke indonesia. Kita buka lebar lebar pintu untuk bangsa sendiri dan kita ‘tutup rapat rapat’ pintu bagi bangsa lain dalam artian kita persulit mereka. Inilah yang akan merangsang semangat masyarakat untuk selalu berprestasi dan mengembangkan bangsa indonesia karena merasa dihargai oleh bangsa sendiri. Jangan sampai sebaliknya. Membuka lebar lebar pintu untuk karya karya dari luar negeri yang ingin masuk ke indonesia dan mematikan benih benih kemajuan yang baru akan muncul atau akan berkembang karena dipersulit. Bagai mengubur bayi yang baru lahir.
Ingat kawan, Indonesia sangat membutuhkan kita, sangat sangat membutuhkan kita, karena kalau bukan kita siapa lagi. Bukannya kita menganggap diri kita ini merasa dibutuhkan. Namun jika kita selalu melemparkan dan menyandarkan urusan bangsa ini kepada orang lain dan orang lain itu menyandarkan urusan itu pada orang lain lagi, maka hasilnya akan nihil. Maka tanamkan pada diri kita bahwasanya bangsa ini sangat sangat membutuhkan kita sebagai kaum muda. Jangan menunggu orang lain untuk membangun bangsa kita. Mulailah dari diri kita. Anggap diri kita ini penting, karena hanya orang yang penting yang tau akan kepentingan.
Hanya sedikit mengingatkan tentang kekayaan negeri kita. Saya hanya ingin sedikit menghitung kekayaan alam Indonesia. Saya beri contoh kekayaan hutan indonesia.
Tahukah kita berapa luas hutan di Indonesia. Luas hutan di Indonesia kurang lebih sekitar 93.000.000 hektar. Satu hektar itu berisi sekitar 400 pohon. Untuk menjaga siklus 20 tahun pohon di hutan indonesia maka kita hanya bisa menebang pohon sebanyak 100% : 20 (tahun) = 5 %. Maka setiap tahun kita hanya bisa menebang 5 % tiap hektar. Jika satu hektar ada 400 pohon, maka 5 % saja akan berjumlah 20 pohon yang boleh kita tebang. Jika harga satu gelonggong kayu sekitar 2.000.000 dan kita bisa ambil keuntungan bersih setelah dikurangi biaya operasional 1.000.000 maka sekarang mari kita hitung penghasilan negeri ini dari hutan saja selama satu tahun.
20 (pohon) x 1.000.000 (keuntungan bersih) x 93.000.000 (hektar luas hutan indonesia)
= 20 x 1.000.000 x 93.000.000 = 1860.000.000.000.000. bisakah kalian membaca angka itu?
Rp1860 triliyun
Bukankah itu jumlah yang sangat fantastis untuk melunasi hutang hutang indonesia kepada pihak luar negeri sehingga bisa menyelamatkan devisa negara. Bukan dengan cara mengangkat para TKI dan TKW sebagai pahlawan devisa!!.
Baik, keluar dari berbangga diri dari kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia, maka tugas kita sekarang adalah membenahi Sumber Daya Manusia.
Begini kawan, sama sama kita tahu bahwasanya permasalahan di Indonesia itu sangatlah komplek. Sangat komplek sehingga kita sendiri bingung harus mulai dari mana untuk membenahinya. Maka dari itu kita harus memetakan permasalah itu supaya lebih mudah untuk diselesaikan satu persatu. Sebenarnya dalam pemerintahan itu sudah ada pemetaan permasalahan itu yaitu melalui departemen departemen dan kementrian kementerian. Kementerian yang ada di pemerintahan negara kesatuan Republik Indonesia membidangi suatu urusan permasalahan atau tugas tertentu di dalam kehidupan pemerintahan sehari-hari. Kementerian negara dibentuk atas dasar Peraturan Presiden (Perpres) No. 47 Tahun 2009. Berdasarkan Undang-undang Dasar Tahun 1945 menyatakan secara tegas bahwa menteri yang bertindak sebagai pemimpin sebuah kementerian diangkat oleh Presiden untuk membantu tugas tugas Presiden RI. Jika seorang menteri tidak bekerja dengan baik, maka Presiden berhak untuk memberhentikan atau memecat menteri tersebut dari jabatannya.
Daftar Kementerian yang ada di Indonesia beserta nama singkatan atau kependekannya adalah sebagai berikut di bawah ini :

A. Kementerian yang memiliki tugas menangani urusan pemerintahan dengan nomenklatur kementeriannya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
- Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
- Kementerian Pertahanan (Kemenhan)

B. Kementerian yang mempunyai tanggung jawab urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Agama (Kemenag)
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM)
- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
- Kementerian Kehutanan (Kemenhut)
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
- Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
- Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu)
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdiknas)
- Kementerian Perdagangan (Kemendag)
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
- Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
- Kementerian Pertanian (Kementan)
- Kementerian Sosial (Kemensos)
- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)

C. Kementerian yang bertugas mengurusi urusan pemerintahan sebagai bentuk penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN)
- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)
- Kementerian Lingkungan Hidup (Menlh)
- Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemenegpdt)
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP & PA)
- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora)
- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)
- Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)
- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
- Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg)

D. Kementerian koordinator yang memiliki tugas sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada dalam kewenangannya.
- Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian)
- Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra)

Keterangan Tambahan :
Sebelum memiliki nama kementerian, dahulunya namanya adalah departemen, seperti Departemen Agama (Depag), Departemen Kesehatan (Depkes), Departemen Perhubungan (Dephub), Departemen Sosial (Departemen Sosial), Departemen Penerangan (Deppen), dan lain-lain.
Itulah daftar kementerian Republik Indonesia, yang menurut saya bisa mewakili pemetaan permasalahan komplek yang ada di indonesia. Namun beberapa kementerian juga masih harus diklasifikasikan lagi misalnya kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM) yang nanti bisa diklasifikasikan lagi sehingga akan mempermudah pengklasifikasian perbaikan pendidikan di bidang ini. Misalnya ESDM dibidang pertambangan minyak, ESDM dibidang batubara, ESDM dibidang tambang besi dan pengolahannya dan seterusnya. Demikian juga beberapa kementerian kementerian lain yang masih harus diklasifikasikan lagi untuk perbaikan pendidikan di bidang masing masing kementerian.
    II.            Solusi

Ada yang mengatakan kalau rakyat indonesia bisanya hanya mengkritik saja tanpa bisa memberikan solusi yang terbaik buat permasalahan permasalahan yang ada. Ada pemimpin, langsung dikritik kinerjanya. Hal ini akan membuat setiap rakyat tidak percaya kepada kinerja dari pemimpin dan pemerintah. Dan pemerintahpun logikanya akan muak dengan protes dari rakyat dan mengatakan masa bodoh dengan nasib rakyat yang penting saya kenyang dan dapat uang banyak sebelum saya turun sebagai pejabat. Dengan mindset seperti itu sudah tentu pemerintahan tidak akan berjalan dengan sehat dan baik karena semua pejabat hanya melakukan pekerjaan tanpa penjiwaan dan rasa kecintaan terhadap pekerjaannya itu. Disamping keadaan pemerintahan yang sudah kacau balau dan minim kepercayaan dari masyarakat luas, anak muda lebih sibuk dengan dunianya, lebih memilih untuk melakukan hal yang tidak bermaanfaat dan hanya bisa bersenang senang mumpung masih muda sebelum habis masa mudanya dan menjadi tua. Saya mencoba membagi mahasiswa indonesia kedalam beberapa kelompok. Kelompok yang pertama adalah mahasiswa yang kaya dia tidak akan lagi memikirkan masa depan negaranya, ia hanya akan memikirkan kesenangan sebelum ia menempati kursi direktur perusahaan milik ayahnya. Kelompok yang kedua adalah mahasiswa yang kelas menengah yang tidak buta akan informasi, teknologi, perkembangan global namun mereka akan lebih memilih sibuk mati matian menyelesaikan sarjananya supaya bisa kerja sebagai PNS. Karena menjadi PNS adalah juga cita cita dari orang tuanya yang ingin melihat masa depan anaknya cerah ketika dimasa tua kelak selain itu kalau jadi PNS hidup pastinya akan terjamin dengan jaminan dana pensiunan dimasa tua nanti sehingga tidak ada juga mimpi untuk membangun negeri ini. Kelompok yang ketiga adalah kelompok mahasiswa ekonomi kelas bawah yang tidak terlalu mengerti tentang teknologi, informasi, pekembangan dunia, politik, agama dan semuanya, hidupnya hanya sibuk dengan bergembira ria dengan mahasiswa golongannya atau golongan menengah. Mereka lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk nongkrong di warung warung lesehan, main gitar, buat gaduh, pokoknya yang penting happi dan menikmati masa kuliahnya sebelum ia pulang kampung dan membantu orang tuanya kembali di rumah. Sehingga belum banyak mahasiwa yang memiliki cita cita tinggi untuk membangun kembali negara Indonesia dari keterpurukan. Namun untung masih ada banyak mahasiswa dari ketiga golongan ini yang masih memiliki cita cita luhur untuk membangun negera ini menjadi negara maju dan lebih baik dari sebelumnya. Nah golongan yang keempat yang bisa jadi berasal dari ketiga golongan sebelumnya inilah yang sangat dibutuhkan oleh bangsa. Dan golongan keempat ini harusnya dilestarikan dan diperbanyak jumlahnya.  Jangan sampai golongan ini punah karena terbawa arus ketiga golongan pertama yang jumlahnya jauh lebih banyak. Namun sayang seribu sayang selain mahasiswanya banyak yang berasal dari ketiga golongan tadi, Sang Dosen pun sibuk mengejar penghasilan tambahan seperti sertifikasi dll yang bisa menghilangkan ruh keguruannya. Ia menjadi dosen hanya sekedar dosen saja yang penting masuk kelas dan memberi tugas kepada mahasiswanya. Namun ia tidak sepenuh hati mengajar karena separuh hatinya sibuk dengan sertifikasi sertifikasi karena merasa gajinya tidak pernah cukup untuk  hidup sebulan. Maka tugas pemerintah lah untuk mensejahterakan guru dan dosen dosen Indonesia sehingga mereka tidak perlu lagi mencari dana dana tambahan untuk menutupi kebutuhan hidup mereka sehigga mereka bisa lebih fokus untuk mengajar siswa siswanya dengan ruh keguruan nya.
Maka tugas pemerintah selanjutnya adalah untuk memberi rangsangan dan motivasi serta setruman kepada kaum muda di Indonesia supaya selalu semangat belajar namun memiliki tujuan yang luhur yaitu membangun negara ini bukan sekedar untuk belajar untuk kepentingan pribadi saja. Pendidikan yang terpeta, terkonsep dan terarah  serta bertujuanlah jawabannya. Pendidikan bisa merubah nasib suatu bangsa?. Tentu bisa!! Pendidikan itu banyak sekali, pendidikan di bidang agama, politik, ekonomi, industri, hukum, dll. Pemerintah diharapkan lebih mementingkan pendidikan terlebih dahulu dalam merancang APBN dan APBD nya. Sehingga sekolah sekolah menjadi gratis, fasilitas dan kualitas terjamin baik dan mampu bersaing dengan sekolah sekolah luar negeri. Hal ini akan merangsang anak anak untuk tetap sekolah dan tidak meninggalkan sekolahnya karena keterbatasan biaya. Setelah dua belas tahun masa sekolah akan muncul bibit bibit unggul yang siap ditanam menjadi pohon jati yang kuat dan keras serta bernilai jual  tinggi. SMA selesai, maka tingkat selanjutnya adalah universitas. Saya yakin bahwa universitas universitas di Indonesia memiliki jurusan dan fakultas yang sangat banyak dan memiliki daya saing. Maka dari bibit bibit unggul yang sudah tampak ketika di gembleng selama 12 tahun (SD, SMP, dan SMA) ini tugas pemerintah selanjutnya adalah menyekolahkan bibit bibit unggul ini kembali di jejang perkuliahan alias gratis. Bibit bibit yang telah dipilah pilah dan diklasifikasikan ini harus dikuliahkan sesuai dengan tujuan dan klasifikasi beasiswa tadi. Misalnya anak yang pandai dan tertarik di bidang pertanian maka ia harus disekolahkan pemerintah dibidang pertanian sampai tingkat setinggi tingginya dibidang pertanian. Lalu kemudian anak yang pandai di bidang teknologi kereta api dan tertarik untuk memperbaiki sistem perkeretaapian Indonesia, maka pemerintah wajib memberinya beasiswa dan menyekolahkannya lagi sampai tingkat tertinggi di bidang perkeretaapian. Jikalau misalnya sekolah dibidang ini tidak ada di universitas di Indonesia maka pemerintah harus dengan senang hati menyekolahkannya keluar negeri dimana jurusan yang dibutuhkan itu ada. Dan disini pemerintah harus selalu mengawasi perkembangan dari anak anak yang diberi beasiswa apakah prestasinya naik tetap atau turun. Dan seterusnya sehingga dengan ini pemerintah memiliki ‘devisa’ SDM yang banyak dan unggul dibidang masing masing. Ketika mereka sudah selesai dari studinya maka kewajiban mereka sekarang adalah kembali ke Indonesia dan mengabdikan diriknya kepada ibu pertiwi yang telah membuat mereka menjadi nomor satu dibidangnya masing masing. Dengan demikian kementerian kementerian yang telah saya sebutkan tadi akan diisi oleh orang yang benar benar ahli di bidangnya, tidak hanya karena kepopulerannya dan kedekatannya dengan presiden atau lain lain, namun karena daya saing dan kemampuannya dibidang tersebut serta cita cita luhur untuk bangsa indonesia. Dan dengan ini maka satu persatu permasalahan di Indonesia yang sangat komplek ini bisa teratasi oleh orang orang yang kompeten. Bidang kehutanan akan menjadi baik dan memberikan kekayaan kepada Indonesia yang tiada habisnya. Minyak bisa kita kelola sendiri tanpa pihak asing, emas akan kita kelola sendiri tanpa pihak asing, sistem transportasi kereta, kapal laut, pesawat, bus, transportasi umum akan maju dengan hasil teknologi anak anak indonesia sendiri, sehingga rakyatpun bisa menjadi sejahtera secara perekonomian dan sosial. Inilah sumber devisa sesungguhnya yang luar biasa yang harus dimiliki oleh bangsa Indonesia. Devisa yang dapat diperbaharui dan tidak akan ada habisnya jika terus dikelola.
Untuk mendapatkan bibit bibit unggul ini tidaklah terlalu sulit bagi bangsa indonesia yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak yaitu sekitar 250 juta. Andai saja progam beasiswa yang terarah tadi benar benar terwujud dan bisa menjaring 1% saja bibit bibit unggul dari jumlah masyarakat indonesia, maka jumlah bibit bibit unggul tersebut adalah 2,5 juta orang. Jumlah yang sangat banyak untuk bisa membuat sebuah negeri menjadi maju dan berperadaban. 2,5 juta bibit ini terpilih tersaring dan diklasifikasikan kedalam setiap kementerian kementrian (permasalahan-permasalahan dan tugas negara). Ini memang tugas yang tidak mudah dan harus dimulai dari seorang pemimpin tertinggi bangsa ini yaitu seorang presiden. Kerena presiden memiliki kekuasaan yang sangat penuh untuk merubah sistem sebuah negara dengan dukungan dari rakyatnya dengan syarat masih sesuai dengan UUD 1945 serta Pancasila. Presiden yang memiliki cita cita yang luhur dan bervisi misi serta memiliki pandangan yang jauh kedepan.
Indonesia akan menjadi negara maju dan percontohan bagi negara negara yang lain, saya sangat yakin dan kalian harus yakin juga. Perubahan itu ada ditangan kalian, bukan dia atau mereka!