I.
Permasalahan
Negara Indonesia.
Hari
ini aku begitu marah kepada diriku juga kepada bangsaku. Marah ini bukan karena
aku benci namun marahku ini karena kecewa, sangat kecewa kepada keadaan
bangsaku yang buruk baik dari segi ekonomi, pendidikan, moral dan lain
sebagainya. Bagaimana tidak, bangsaku yang besar ini tidak atau belum menjadi
bangsa yang maju sedangkan kekayaan alamnya yang begitu berlimpah ruah. Sayang
sekali memang, kekayaan alam indonesia ini tidak dimanfaatkan untuk
kesejahteraan bangsa indonesia sendiri. Tapi malah dinikmati oleh bangsa lain.
Dalam sebuah paradoks, bapak Habibie pernah mengatakan bahwa negara kita ini
kaya tapi miskin, merdeka tapi terjajah. Memang benar, bangsa Indonesia sangat
kaya dengan kandungan alam yang ada baik dari darat laut udara. Namun negara
kita sangat miskin dalam pribadi pribadi yang berkualitas sehingga kekayaan ini
tidak termanfaatkan dengan tepat. Namun menjadi sebuah bumerang bagi bangsa
indonesia yang selalu mengagung agungkannya, bersantai santai, menikmati begitu
saja bak sang raja yang sedang mandi emas berlian di kerajaannya dan tidak
menyadari adanya musuh diluar sana yang
terlihat baik dan bersahabat seperti serigala berbulu domba. SDA yang tidak
seimbang dengan SDM hanya akan merusak bangsa ini. Maka tugas kitalah sebagai
kaum muda untuk membangun dan meningkatkan Sumber daya manusia Indonesia. Kalau
bukan kita siapa lagi? Orang tua? Anak kecil? Tentu tidak. Namun kitalah
sebagai kaum muda.
Indonesia
merdeka namun terjajah. Pada hari Jum’at tanggal 17 Agustus 1945 tepat jam
10.00 pagi, bapak Soekarno, Presiden pertama Republik Indonesia mengucapkan
teks Proklamasi yang menandakan bahwa bangsa Indonesia telah merdeka dari
penjajahan. Memang Indonesia sejak saat itu telah merdeka secara politik, namun
sayangnya Indonesia masih terjajah dalam perekonomian. Negara masih
menggantungkan diri pada hutang hutang luar negeri, pada bank dunia IMF, dan
lain sebagainya. Indonesia memang tidak bisa dan tidak boleh berdiri sendiri
secara ekonomi dan menutup diri dari perkembangan ekonomi global dan perkembangan
ekonomi dunia. Lalu apa yang harus kita lakukan sebagai bangsa Indonesia?. Kita
sebagai bangsa Indonesia harus mempersiapkan diri dalam perekonomian global
sehingga bisa menambah daya saing dengan produk produk luar negeri baik dari
negara berkembang ataupun negara maju. Buat produk kita menjadi bermutu dan
diakui di negeri sendiri. Bagaimana caranya? Mudah saja. Pemerintah harus
memberikan dukungan baik secara material maupun moril atau menghargai terhadap
penelitian, pendidikan, perekonomian, usaha kecil menengah, mempermudah
prosedur dan lain sebagainya dan mempersulit produk produk luar negeri yang
masuk ke indonesia. Kita buka lebar lebar pintu untuk bangsa sendiri dan kita
‘tutup rapat rapat’ pintu bagi bangsa lain dalam artian kita persulit mereka.
Inilah yang akan merangsang semangat masyarakat untuk selalu berprestasi dan
mengembangkan bangsa indonesia karena merasa dihargai oleh bangsa sendiri.
Jangan sampai sebaliknya. Membuka lebar lebar pintu untuk karya karya dari luar
negeri yang ingin masuk ke indonesia dan mematikan benih benih kemajuan yang
baru akan muncul atau akan berkembang karena dipersulit. Bagai mengubur bayi
yang baru lahir.
Ingat
kawan, Indonesia sangat membutuhkan kita, sangat sangat membutuhkan kita,
karena kalau bukan kita siapa lagi. Bukannya kita menganggap diri kita ini
merasa dibutuhkan. Namun jika kita selalu melemparkan dan menyandarkan urusan
bangsa ini kepada orang lain dan orang lain itu menyandarkan urusan itu pada
orang lain lagi, maka hasilnya akan nihil. Maka tanamkan pada diri kita
bahwasanya bangsa ini sangat sangat membutuhkan kita sebagai kaum muda. Jangan
menunggu orang lain untuk membangun bangsa kita. Mulailah dari diri kita.
Anggap diri kita ini penting, karena hanya orang yang penting yang tau akan kepentingan.
Hanya
sedikit mengingatkan tentang kekayaan negeri kita. Saya hanya ingin sedikit
menghitung kekayaan alam Indonesia. Saya beri contoh kekayaan hutan indonesia.
Tahukah
kita berapa luas hutan di Indonesia. Luas hutan di Indonesia kurang lebih
sekitar 93.000.000 hektar. Satu hektar itu berisi sekitar 400 pohon. Untuk
menjaga siklus 20 tahun pohon di hutan indonesia maka kita hanya bisa menebang
pohon sebanyak 100% : 20 (tahun) = 5 %. Maka setiap tahun kita hanya bisa
menebang 5 % tiap hektar. Jika satu hektar ada 400 pohon, maka 5 % saja akan
berjumlah 20 pohon yang boleh kita tebang. Jika harga satu gelonggong kayu
sekitar 2.000.000 dan kita bisa ambil keuntungan bersih setelah dikurangi biaya
operasional 1.000.000 maka sekarang mari kita hitung penghasilan negeri ini
dari hutan saja selama satu tahun.
20
(pohon) x 1.000.000 (keuntungan bersih) x 93.000.000 (hektar luas hutan
indonesia)
=
20 x 1.000.000 x 93.000.000 = 1860.000.000.000.000. bisakah kalian membaca
angka itu?
Rp1860 triliyun
Bukankah
itu jumlah yang sangat fantastis untuk melunasi hutang hutang indonesia kepada
pihak luar negeri sehingga bisa menyelamatkan devisa negara. Bukan dengan cara
mengangkat para TKI dan TKW sebagai pahlawan devisa!!.
Baik,
keluar dari berbangga diri dari kekayaan Sumber Daya Alam Indonesia, maka tugas
kita sekarang adalah membenahi Sumber Daya Manusia.
Begini
kawan, sama sama kita tahu bahwasanya permasalahan di Indonesia itu sangatlah
komplek. Sangat komplek sehingga kita sendiri bingung harus mulai dari mana
untuk membenahinya. Maka dari itu kita harus memetakan permasalah itu supaya
lebih mudah untuk diselesaikan satu persatu. Sebenarnya dalam pemerintahan itu
sudah ada pemetaan permasalahan itu yaitu melalui departemen departemen dan
kementrian kementerian. Kementerian yang ada di pemerintahan negara kesatuan
Republik Indonesia membidangi suatu urusan permasalahan atau tugas tertentu di
dalam kehidupan pemerintahan sehari-hari. Kementerian negara dibentuk atas
dasar Peraturan Presiden (Perpres) No. 47 Tahun 2009. Berdasarkan Undang-undang
Dasar Tahun 1945 menyatakan secara tegas bahwa menteri yang bertindak sebagai
pemimpin sebuah kementerian diangkat oleh Presiden untuk membantu tugas tugas
Presiden RI. Jika seorang menteri tidak bekerja dengan baik, maka Presiden
berhak untuk memberhentikan atau memecat menteri tersebut dari jabatannya.
Daftar Kementerian yang ada di Indonesia
beserta nama singkatan atau kependekannya adalah sebagai berikut di bawah ini :
A. Kementerian yang memiliki tugas menangani urusan pemerintahan dengan nomenklatur kementeriannya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
- Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
- Kementerian Pertahanan (Kemenhan)
B. Kementerian yang mempunyai tanggung jawab urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Agama (Kemenag)
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM)
- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
- Kementerian Kehutanan (Kemenhut)
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
- Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
- Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu)
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdiknas)
- Kementerian Perdagangan (Kemendag)
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
- Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
- Kementerian Pertanian (Kementan)
- Kementerian Sosial (Kemensos)
- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
C. Kementerian yang bertugas mengurusi urusan pemerintahan sebagai bentuk penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN)
- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)
- Kementerian Lingkungan Hidup (Menlh)
- Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemenegpdt)
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP & PA)
- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora)
- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)
- Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)
- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
- Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg)
D. Kementerian koordinator yang memiliki tugas sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada dalam kewenangannya.
- Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian)
- Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra)
Keterangan Tambahan :
Sebelum memiliki nama kementerian, dahulunya namanya adalah departemen, seperti Departemen Agama (Depag), Departemen Kesehatan (Depkes), Departemen Perhubungan (Dephub), Departemen Sosial (Departemen Sosial), Departemen Penerangan (Deppen), dan lain-lain.
A. Kementerian yang memiliki tugas menangani urusan pemerintahan dengan nomenklatur kementeriannya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
- Kementerian Luar Negeri (Kemlu)
- Kementerian Pertahanan (Kemenhan)
B. Kementerian yang mempunyai tanggung jawab urusan pemerintahan yang ruang lingkupnya disebutkan dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 (UUD 1945)
- Kementerian Agama (Kemenag)
- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (Kemen ESDM)
- Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham)
- Kementerian Kehutanan (Kemenhut)
- Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP)
- Kementerian Kesehatan (Kemenkes)
- Kementerian Keuangan (Kemenkeu)
- Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo)
- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf)
- Kementerian Pekerjaan Umum (Kemenpu)
- Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdiknas)
- Kementerian Perdagangan (Kemendag)
- Kementerian Perhubungan (Kemenhub)
- Kementerian Perindustrian (Kemenperin)
- Kementerian Pertanian (Kementan)
- Kementerian Sosial (Kemensos)
- Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans)
C. Kementerian yang bertugas mengurusi urusan pemerintahan sebagai bentuk penajaman, koordinasi, dan sinkronisasi program pemerintah
- Kementerian Badan Usaha Milik Negara (Kemen BUMN)
- Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah (Kemenkop UKM)
- Kementerian Lingkungan Hidup (Menlh)
- Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (Kemenegpdt)
- Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemeneg PP & PA)
- Kementerian Pemuda dan Olah Raga (Kemenpora)
- Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemenpan RB)
- Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (Kementerian PPN)
- Kementerian Perumahan Rakyat (Kemenpera)
- Kementerian Riset dan Teknologi (Kemenristek)
- Kementerian Sekretariat Negara (Kemensetneg)
D. Kementerian koordinator yang memiliki tugas sinkronisasi dan koordinasi urusan kementerian-kementerian yang berada dalam kewenangannya.
- Kementerian Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Kemenko Polhukam)
- Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian)
- Kementerian Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat (Kemenko Kesra)
Keterangan Tambahan :
Sebelum memiliki nama kementerian, dahulunya namanya adalah departemen, seperti Departemen Agama (Depag), Departemen Kesehatan (Depkes), Departemen Perhubungan (Dephub), Departemen Sosial (Departemen Sosial), Departemen Penerangan (Deppen), dan lain-lain.
Itulah daftar
kementerian Republik Indonesia, yang menurut saya bisa mewakili pemetaan
permasalahan komplek yang ada di indonesia. Namun beberapa kementerian juga
masih harus diklasifikasikan lagi misalnya kementerian Energi dan Sumber Daya
Mineral (Kemen ESDM) yang nanti bisa diklasifikasikan lagi sehingga akan
mempermudah pengklasifikasian perbaikan pendidikan di bidang ini. Misalnya ESDM
dibidang pertambangan minyak, ESDM dibidang batubara, ESDM dibidang tambang
besi dan pengolahannya dan seterusnya. Demikian juga beberapa kementerian
kementerian lain yang masih harus diklasifikasikan lagi untuk perbaikan
pendidikan di bidang masing masing kementerian.
II.
Solusi
Ada
yang mengatakan kalau rakyat indonesia bisanya hanya mengkritik saja tanpa bisa
memberikan solusi yang terbaik buat permasalahan permasalahan yang ada. Ada pemimpin,
langsung dikritik kinerjanya. Hal ini akan membuat setiap rakyat tidak percaya
kepada kinerja dari pemimpin dan pemerintah. Dan pemerintahpun logikanya akan
muak dengan protes dari rakyat dan mengatakan masa bodoh dengan nasib rakyat
yang penting saya kenyang dan dapat uang banyak sebelum saya turun sebagai
pejabat. Dengan mindset seperti itu sudah tentu pemerintahan tidak akan
berjalan dengan sehat dan baik karena semua pejabat hanya melakukan pekerjaan
tanpa penjiwaan dan rasa kecintaan terhadap pekerjaannya itu. Disamping keadaan
pemerintahan yang sudah kacau balau dan minim kepercayaan dari masyarakat luas,
anak muda lebih sibuk dengan dunianya, lebih memilih untuk melakukan hal yang
tidak bermaanfaat dan hanya bisa bersenang senang mumpung masih muda sebelum
habis masa mudanya dan menjadi tua. Saya mencoba membagi mahasiswa indonesia
kedalam beberapa kelompok. Kelompok yang pertama adalah mahasiswa yang kaya dia
tidak akan lagi memikirkan masa depan negaranya, ia hanya akan memikirkan kesenangan
sebelum ia menempati kursi direktur perusahaan milik ayahnya. Kelompok yang
kedua adalah mahasiswa yang kelas menengah yang tidak buta akan informasi,
teknologi, perkembangan global namun mereka akan lebih memilih sibuk mati
matian menyelesaikan sarjananya supaya bisa kerja sebagai PNS. Karena menjadi
PNS adalah juga cita cita dari orang tuanya yang ingin melihat masa depan
anaknya cerah ketika dimasa tua kelak selain itu kalau jadi PNS hidup pastinya
akan terjamin dengan jaminan dana pensiunan dimasa tua nanti sehingga tidak ada
juga mimpi untuk membangun negeri ini. Kelompok yang ketiga adalah kelompok
mahasiswa ekonomi kelas bawah yang tidak terlalu mengerti tentang teknologi,
informasi, pekembangan dunia, politik, agama dan semuanya, hidupnya hanya sibuk
dengan bergembira ria dengan mahasiswa golongannya atau golongan menengah. Mereka
lebih suka menghabiskan waktu mereka untuk nongkrong di warung warung lesehan,
main gitar, buat gaduh, pokoknya yang penting happi dan menikmati masa
kuliahnya sebelum ia pulang kampung dan membantu orang tuanya kembali di rumah.
Sehingga belum banyak mahasiwa yang memiliki cita cita tinggi untuk membangun
kembali negara Indonesia dari keterpurukan. Namun untung masih ada banyak
mahasiswa dari ketiga golongan ini yang masih memiliki cita cita luhur untuk
membangun negera ini menjadi negara maju dan lebih baik dari sebelumnya. Nah golongan
yang keempat yang bisa jadi berasal dari ketiga golongan sebelumnya inilah yang
sangat dibutuhkan oleh bangsa. Dan golongan keempat ini harusnya dilestarikan
dan diperbanyak jumlahnya. Jangan sampai
golongan ini punah karena terbawa arus ketiga golongan pertama yang jumlahnya
jauh lebih banyak. Namun sayang seribu sayang selain mahasiswanya banyak yang
berasal dari ketiga golongan tadi, Sang Dosen pun sibuk mengejar penghasilan
tambahan seperti sertifikasi dll yang bisa menghilangkan ruh keguruannya. Ia menjadi
dosen hanya sekedar dosen saja yang penting masuk kelas dan memberi tugas
kepada mahasiswanya. Namun ia tidak sepenuh hati mengajar karena separuh
hatinya sibuk dengan sertifikasi sertifikasi karena merasa gajinya tidak pernah
cukup untuk hidup sebulan. Maka tugas
pemerintah lah untuk mensejahterakan guru dan dosen dosen Indonesia sehingga
mereka tidak perlu lagi mencari dana dana tambahan untuk menutupi kebutuhan
hidup mereka sehigga mereka bisa lebih fokus untuk mengajar siswa siswanya
dengan ruh keguruan nya.
Maka
tugas pemerintah selanjutnya adalah untuk memberi rangsangan dan motivasi serta
setruman kepada kaum muda di Indonesia supaya selalu semangat belajar namun
memiliki tujuan yang luhur yaitu membangun negara ini bukan sekedar untuk
belajar untuk kepentingan pribadi saja. Pendidikan yang terpeta, terkonsep dan
terarah serta bertujuanlah jawabannya. Pendidikan
bisa merubah nasib suatu bangsa?. Tentu bisa!! Pendidikan itu banyak sekali,
pendidikan di bidang agama, politik, ekonomi, industri, hukum, dll. Pemerintah diharapkan
lebih mementingkan pendidikan terlebih dahulu dalam merancang APBN dan APBD
nya. Sehingga sekolah sekolah menjadi gratis, fasilitas dan kualitas terjamin
baik dan mampu bersaing dengan sekolah sekolah luar negeri. Hal ini akan
merangsang anak anak untuk tetap sekolah dan tidak meninggalkan sekolahnya
karena keterbatasan biaya. Setelah dua belas tahun masa sekolah akan muncul
bibit bibit unggul yang siap ditanam menjadi pohon jati yang kuat dan keras
serta bernilai jual tinggi. SMA selesai,
maka tingkat selanjutnya adalah universitas. Saya yakin bahwa universitas
universitas di Indonesia memiliki jurusan dan fakultas yang sangat banyak dan
memiliki daya saing. Maka dari bibit bibit unggul yang sudah tampak ketika di
gembleng selama 12 tahun (SD, SMP, dan SMA) ini tugas pemerintah selanjutnya
adalah menyekolahkan bibit bibit unggul ini kembali di jejang perkuliahan alias
gratis. Bibit bibit yang telah dipilah pilah dan diklasifikasikan ini harus
dikuliahkan sesuai dengan tujuan dan klasifikasi beasiswa tadi. Misalnya anak
yang pandai dan tertarik di bidang pertanian maka ia harus disekolahkan
pemerintah dibidang pertanian sampai tingkat setinggi tingginya dibidang
pertanian. Lalu kemudian anak yang pandai di bidang teknologi kereta api dan
tertarik untuk memperbaiki sistem perkeretaapian Indonesia, maka pemerintah
wajib memberinya beasiswa dan menyekolahkannya lagi sampai tingkat tertinggi di
bidang perkeretaapian. Jikalau misalnya sekolah dibidang ini tidak ada di
universitas di Indonesia maka pemerintah harus dengan senang hati
menyekolahkannya keluar negeri dimana jurusan yang dibutuhkan itu ada. Dan disini
pemerintah harus selalu mengawasi perkembangan dari anak anak yang diberi
beasiswa apakah prestasinya naik tetap atau turun. Dan seterusnya sehingga
dengan ini pemerintah memiliki ‘devisa’ SDM yang banyak dan unggul dibidang
masing masing. Ketika mereka sudah selesai dari studinya maka kewajiban mereka
sekarang adalah kembali ke Indonesia dan mengabdikan diriknya kepada ibu
pertiwi yang telah membuat mereka menjadi nomor satu dibidangnya masing masing.
Dengan demikian kementerian kementerian yang telah saya sebutkan tadi akan
diisi oleh orang yang benar benar ahli di bidangnya, tidak hanya karena
kepopulerannya dan kedekatannya dengan presiden atau lain lain, namun karena
daya saing dan kemampuannya dibidang tersebut serta cita cita luhur untuk
bangsa indonesia. Dan dengan ini maka satu persatu permasalahan di Indonesia
yang sangat komplek ini bisa teratasi oleh orang orang yang kompeten. Bidang
kehutanan akan menjadi baik dan memberikan kekayaan kepada Indonesia yang tiada
habisnya. Minyak bisa kita kelola sendiri tanpa pihak asing, emas akan kita
kelola sendiri tanpa pihak asing, sistem transportasi kereta, kapal laut,
pesawat, bus, transportasi umum akan maju dengan hasil teknologi anak anak indonesia
sendiri, sehingga rakyatpun bisa menjadi sejahtera secara perekonomian dan
sosial. Inilah sumber devisa sesungguhnya yang luar biasa yang harus dimiliki oleh
bangsa Indonesia. Devisa yang dapat diperbaharui dan tidak akan ada habisnya
jika terus dikelola.
Untuk
mendapatkan bibit bibit unggul ini tidaklah terlalu sulit bagi bangsa indonesia
yang memiliki jumlah penduduk yang sangat banyak yaitu sekitar 250 juta. Andai saja
progam beasiswa yang terarah tadi benar benar terwujud dan bisa menjaring 1%
saja bibit bibit unggul dari jumlah masyarakat indonesia, maka jumlah bibit
bibit unggul tersebut adalah 2,5 juta orang. Jumlah yang sangat banyak untuk
bisa membuat sebuah negeri menjadi maju dan berperadaban. 2,5 juta bibit ini
terpilih tersaring dan diklasifikasikan kedalam setiap kementerian kementrian
(permasalahan-permasalahan dan tugas negara). Ini memang tugas yang tidak mudah
dan harus dimulai dari seorang pemimpin tertinggi bangsa ini yaitu seorang
presiden. Kerena presiden memiliki kekuasaan yang sangat penuh untuk merubah
sistem sebuah negara dengan dukungan dari rakyatnya dengan syarat masih sesuai
dengan UUD 1945 serta Pancasila. Presiden yang memiliki cita cita yang luhur
dan bervisi misi serta memiliki pandangan yang jauh kedepan.
Indonesia
akan menjadi negara maju dan percontohan bagi negara negara yang lain, saya
sangat yakin dan kalian harus yakin juga. Perubahan itu ada ditangan kalian,
bukan dia atau mereka!