Selasa, 20 Januari 2015

Kebobrokan Pemerintah dalam Konsep Keseimbangan dalam Islam

Bismillahirrahmanirrahim

Akhir akhir ini banyak sekali saya mendengar bagaimana orang mengeluhkan pemerintahan yang tidak beres, pemerintahan yang tidak adil, pemerintahan yang korup dan seterusnya. Lalu sebenarnya bagaimana ini bisa terjadi dan apa yang bisa kita lakukan untuk menanggulanginya sehingga pemerintahan kita menjadi pemerintahan yang bersih dan dipimpin oleh pemimpin yang adil dan bijaksana. Hal ini sebenarnya masuk kedalam ranah keseimbangan yang diciptakan oleh Allah. Maksudnya?
Dalam al Quran Allah bertanya kepada kita, apakah manusia, bumi dan langit ini diciptakan Allah dengan main main? Orang yang berfikir tentu akan berkesimpulan bahwa setiap sesuatu diciptakan oleh allah tentu memiliki tujuan dan tidak main main. Demikian juga Allah menciptakan segala sesuatu tentu ada aturan mainnya, ada ‘sunnatullah’nya. Allah menciptakan langit dan bumi, siang dan malam, laki laki dan perempuan, hitam dan putih dan seterusnya. Semuanya memiliki nilai keseimbangan. Dalam surat annur ayat 26 allah berfirman:

àM»sWÎ7sƒø:$#t  šcqèWÎ7yø9$#ur ûüÏWÎ7yù=Ï9 ÏM»sWÎ7yù=Ï9 ( àM»t6Íh©Ü9$#ur tûüÎ6Íh©Ü=Ï9 tbqç7ÍhŠ©Ü9$#ur ÏM»t6Íh©Ü=Ï9 4 y7Í´¯»s9'ré& šcrâ䧎y9ãB $£JÏB tbqä9qà)tƒ ( Nßgs9 ×otÏÿøó¨B ×-øÍur ÒOƒÌŸ2 ÇËÏÈ  

Yang artinya: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka ampunan dan rezki yang mulia (surga).
Dalam ayat ini allah berfirman bahwasanya orang yang keji adalah untuk orang yang keji, dan orang yang baik itu untuk orang yang baik. Adil bukan? Inilah yang dinamakan keseimbangan. Tidak layak bagi orang yang tidak baik akhlaqnya di pasangkan atau mendapatkan orang yagn baik akhlaqnya, demikian pula sebaliknya. Maka kita tidak perlu khawatir tentang masa depan kita. Tentang rizqi, tentang jodoh, tentang balasan pahala amal baik kita. Wa maa jazaaul ihsan illal ihsan, tidaklah kebaikan itu dibalas kecuali dengan kebaikan pula. Buat anak muda yang ingin mendapatkan pasangan yang shalih shalihah nantinya tidak perlu khawatir, perbaikilah diri dan akhlak kita, pasti allah akan memberikan kita jodoh yang baik pula. Tidak adil jika kita tidak baik namun mendapatkan jodoh yang baik. Bahkan lebih dalam lagi, allah berfirman:

ÎT#¨9$# Ÿw ßxÅ3Ztƒ žwÎ) ºpuŠÏR#y ÷rr& Zpx.ÎŽô³ãB èpuÏR#¨9$#ur Ÿw !$ygßsÅ3Ztƒ žwÎ) Ab#y ÷rr& Ô8ÎŽô³ãB 4 tPÌhãmur y7Ï9ºsŒ n?tã tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÌÈ  

Yang artinya: Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.
Seorang pezina tidak akan dikawini kecuali oleh pezina juga atau musyrik. Dan mereka diharamkan oleh allah bagi orang mukmin. Kecuali ia bertaubat. Karena betapa tidak adilnya jika orang yang baik baik ia dinikahkan dengan seorang pezina, itu tidak layak dan tidaklah sebuah keadilan.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa sesungguhnya sebuah hubungan pernikahan yang syah adalah sebuah kesetaraan tingkatan antara laki laki dan perempuan. Sama derajat mereka. Seberapa baik dan seberapa buruk seorang suami dan seorang istri. Sama tingkatannya. Tingkat keimanan mereka. Sehingga terjadi sebuah keharmonisan. Maka tidak layak bagi seorang suami ketika ia mendapati istrinya berbuat tidak baik lalu sang suami menilai bahwa sang istri lebih rendah daripada dirinya. Demikian pula sebaliknya. Sebab sebenarnya mereka memiliki nilai yang sama. Maka sebaiknya sang suami mawas diri dan mengerti bahwasanya jika ia menganggap istrinya tidak baik, maka sebenarnya ia telah menganggap dirinya sendiri tidak baik. Karena kita tidak akan mendapatkan pasangan yang lebih dari nilai diri kita sendiri. Bagaimana istri kita, begitulah kita sebenarnya. Sehingga banyak yang mengatakan, kalau kita mau dapat jodoh yang baik, maka perbaikilah diri kita, pantaskanlah diri kita untuk mendapatkan jodoh yang baik dari allah, kalau kita sendiri tidak memantaskan diri untuk menjemput jodoh kita yang baik, maka Allah tidak akan memberi kita jodoh yang baik. Namun allah akan memberikan jodoh yang setara dengan kita. Jika kita sekarang selalu memantaskan diri dan memperbaiki diri kita, maka berharaplah bahwa jodoh kita nantinya sekarang juga sedang memantaskan diri dan memperbaiki untuk menjemput kita nantinya dalam ikatan suci.
Dalam kehidupan bernegarapun sama, tidaklah sebuah rakyat yang baik kecuali akan dipimpin oleh raja yang baik, dan tidaklah rakyat yang dzalim akan dipimpin kecuali oleh raja yang dzalim pula. Sebagai contoh, tidak akan segerombolan tikus dipimpin oleh seekor singa, demikian juga tidak akan pula segerombolan singa dipimpin oleh seekor tikus. Jika rakyatnya baik tentu akan muncul pemimpin yang baik pula, demikian pula sebaliknya. Jika ada orang bertanya kenapa pemimpin pemimpin dahulu seperti nabi Muhammad, Abu bakar, Umar, Usman, Ali itu mereka memiliki adalah pemimpin yang sangat adil dan bijaksana? Kenapa zaman kita sekarang ini sulit muncul pemimpin seperti itu? Jawabannya adalah karena rakyat zaman sekarang ini tidak lah seperti rakyat pada zaman dahulu. Rakyatnya nabi Muhammad contohnya, adalah Umar, Abu Bakar, Usman, Ali dan sahabat sahabat lain yang sangat tinggi tingkat keshalihannya, maka tidak heran jika muncul pemimpin sekelas Rasulullah. Tidak heran pula jika muncul pemimpin sekelas Abu Bakar, sebab rakyatnya sekelas Umar bin Khattab. Lalu sekarang? Seperti apa rakyat sekarang? Apakah sudah shalih seperti para sahabat nabi? Lalu mengapa kita mengharapkan munculnya pemimpin adil dan bijaksana? Maka tidak usah jauh jauh untuk membuat khilafah islamiyah yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang shalih, jika kita belum memperbaiki diri. Lalu apa tugas kita sehingga akan muncul pemimpin yang adil dan bijaksana?  Allah tidak akan membebani hambanya diluar kemampuan hambanya. Laa yukallifullahu nafsan illa wus’aha.
Allah berfirman dalam surat at Tahrim ayat 6:

$pkšr'¯»tƒ tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydߊqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pköŽn=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâŸxÏî ׊#yÏ© žw tbqÝÁ÷ètƒ ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtƒur $tB tbrâsD÷sムÇÏÈ  

Yang artinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.
Jadi tugas kita hanyalah menjaga diri kita dan keluarga kita dari api neraka. Hanya kita dan keluarga saja. Tidak perlu jauh jauh mendirikan khilafah islamiyyah jika kita saja belum bisa menjaga diri kita dan keluarga kita. Jika setiap individu dan keluarga memperbaiki diri maka akan muncul masyarakat yang baik, dan dari masyarakat yang baik akan muncullah seorang pemimpin yang baik yang akan menegakkan syariat dan hukum hukum allah diatas bumi.
Demikianlah Allah menciptakan Sunnatullah. Allah menciptakan segala sesuatu dengan penuh aturan dan keseimbangan. Perbaikilah diri kita, pantaskanlah diri kita untuk mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT.

Wallahu a’lam bisshawab.
               



1 komentar:

  1. subhanallah, very good :)
    rizqi, kmatian, jodoh, dll... smua tlah d jamin oleh yg Kuasa, jlas tertulis dlam lauhul mahfudz, jauh sbelum qta d lahirkan...
    So, Revolusi Diri mnjadi yg lbh baik, solusi yg tpat buat menjmput smua yg d jamin Nya.
    peradaban suatu bangsa akan maju, jika smua kaum wanita berakhlak mulia, cz wanita adlah sosok seorang istri, ibu, & pendidik bagi anak2nya,
    الأم مدرسة، ما وراء رجل عظيم إمرأة صالحة
    jlas Islam sangat meninggikan kaum wanita, begitu dasyat pengaruhnya dalm kehidupan...
    smoga sllu dpt trz memperbaiki diri mnjadi yg pling baik...
    Asta'fiikum, خير الناس أنفعهم للناس :)

    BalasHapus