Bismillahirrahmanirrahim
Akhir akhir ini banyak sekali saya mendengar bagaimana orang
mengeluhkan pemerintahan yang tidak beres, pemerintahan yang tidak adil, pemerintahan
yang korup dan seterusnya. Lalu sebenarnya bagaimana ini bisa terjadi dan apa yang
bisa kita lakukan untuk menanggulanginya sehingga pemerintahan kita menjadi
pemerintahan yang bersih dan dipimpin oleh pemimpin yang adil dan bijaksana. Hal
ini sebenarnya masuk kedalam ranah keseimbangan yang diciptakan oleh Allah. Maksudnya?
Dalam al Quran Allah bertanya kepada kita, apakah manusia, bumi dan
langit ini diciptakan Allah dengan main main? Orang yang berfikir tentu akan
berkesimpulan bahwa setiap sesuatu diciptakan oleh allah tentu memiliki tujuan
dan tidak main main. Demikian juga Allah menciptakan segala sesuatu tentu ada
aturan mainnya, ada ‘sunnatullah’nya. Allah menciptakan langit dan bumi, siang
dan malam, laki laki dan perempuan, hitam dan putih dan seterusnya. Semuanya memiliki
nilai keseimbangan. Dalam surat annur ayat 26 allah berfirman:
àM»sWÎ7sø:$#t cqèWÎ7yø9$#ur ûüÏWÎ7yù=Ï9 ÏM»sWÎ7yù=Ï9 ( àM»t6Íh©Ü9$#ur tûüÎ6Íh©Ü=Ï9 tbqç7Íh©Ü9$#ur ÏM»t6Íh©Ü=Ï9 4 y7Í´¯»s9'ré& crâä§y9ãB $£JÏB tbqä9qà)t ( Nßgs9 ×otÏÿøó¨B ×-øÍur ÒOÌ2 ÇËÏÈ
Yang
artinya: Wanita-wanita yang keji adalah untuk laki-laki yang keji, dan
laki-laki yang keji adalah buat wanita-wanita yang keji (pula), dan
wanita-wanita yang baik adalah untuk laki-laki yang baik dan laki- laki yang
baik adalah untuk wanita-wanita yang baik (pula). mereka (yang dituduh) itu
bersih dari apa yang dituduhkan oleh mereka (yang menuduh itu). bagi mereka
ampunan dan rezki yang mulia (surga).
Dalam ayat ini allah berfirman bahwasanya orang yang keji adalah
untuk orang yang keji, dan orang yang baik itu untuk orang yang baik. Adil bukan?
Inilah yang dinamakan keseimbangan. Tidak layak bagi orang yang tidak baik
akhlaqnya di pasangkan atau mendapatkan orang yagn baik akhlaqnya, demikian
pula sebaliknya. Maka kita tidak perlu khawatir tentang masa depan kita. Tentang
rizqi, tentang jodoh, tentang balasan pahala amal baik kita. Wa maa jazaaul
ihsan illal ihsan, tidaklah kebaikan itu dibalas kecuali dengan kebaikan pula. Buat
anak muda yang ingin mendapatkan pasangan yang shalih shalihah nantinya tidak
perlu khawatir, perbaikilah diri dan akhlak kita, pasti allah akan memberikan
kita jodoh yang baik pula. Tidak adil jika kita tidak baik namun mendapatkan
jodoh yang baik. Bahkan lebih dalam lagi, allah berfirman:
ÎT#¨9$# w ßxÅ3Zt wÎ) ºpuÏR#y ÷rr& Zpx.Îô³ãB èpuÏR#¨9$#ur w !$ygßsÅ3Zt wÎ) Ab#y ÷rr& Ô8Îô³ãB 4 tPÌhãmur y7Ï9ºs n?tã tûüÏZÏB÷sßJø9$# ÇÌÈ
Yang
artinya: Laki-laki yang berzina tidak mengawini melainkan perempuan yang
berzina, atau perempuan yang musyrik; dan perempuan yang berzina tidak dikawini
melainkan oleh laki-laki yang berzina atau laki-laki musyrik, dan yang demikian
itu diharamkan atas oran-orang yang mukmin.
Seorang pezina tidak akan dikawini kecuali oleh pezina juga atau
musyrik. Dan mereka diharamkan oleh allah bagi orang mukmin. Kecuali ia
bertaubat. Karena betapa tidak adilnya jika orang yang baik baik ia dinikahkan
dengan seorang pezina, itu tidak layak dan tidaklah sebuah keadilan.
Dari sini bisa kita simpulkan bahwa sesungguhnya sebuah hubungan
pernikahan yang syah adalah sebuah kesetaraan tingkatan antara laki laki dan
perempuan. Sama derajat mereka. Seberapa baik dan seberapa buruk seorang suami
dan seorang istri. Sama tingkatannya. Tingkat keimanan mereka. Sehingga terjadi
sebuah keharmonisan. Maka tidak layak bagi seorang suami ketika ia mendapati
istrinya berbuat tidak baik lalu sang suami menilai bahwa sang istri lebih
rendah daripada dirinya. Demikian pula sebaliknya. Sebab sebenarnya mereka
memiliki nilai yang sama. Maka sebaiknya sang suami mawas diri dan mengerti
bahwasanya jika ia menganggap istrinya tidak baik, maka sebenarnya ia telah
menganggap dirinya sendiri tidak baik. Karena kita tidak akan mendapatkan
pasangan yang lebih dari nilai diri kita sendiri. Bagaimana istri kita,
begitulah kita sebenarnya. Sehingga banyak yang mengatakan, kalau kita mau
dapat jodoh yang baik, maka perbaikilah diri kita, pantaskanlah diri kita untuk
mendapatkan jodoh yang baik dari allah, kalau kita sendiri tidak memantaskan diri
untuk menjemput jodoh kita yang baik, maka Allah tidak akan memberi kita jodoh
yang baik. Namun allah akan memberikan jodoh yang setara dengan kita. Jika kita
sekarang selalu memantaskan diri dan memperbaiki diri kita, maka berharaplah
bahwa jodoh kita nantinya sekarang juga sedang memantaskan diri dan memperbaiki
untuk menjemput kita nantinya dalam ikatan suci.
Dalam kehidupan bernegarapun sama, tidaklah sebuah rakyat yang baik
kecuali akan dipimpin oleh raja yang baik, dan tidaklah rakyat yang dzalim akan
dipimpin kecuali oleh raja yang dzalim pula. Sebagai contoh, tidak akan
segerombolan tikus dipimpin oleh seekor singa, demikian juga tidak akan pula
segerombolan singa dipimpin oleh seekor tikus. Jika rakyatnya baik tentu akan
muncul pemimpin yang baik pula, demikian pula sebaliknya. Jika ada orang bertanya
kenapa pemimpin pemimpin dahulu seperti nabi Muhammad, Abu bakar, Umar, Usman,
Ali itu mereka memiliki adalah pemimpin yang sangat adil dan bijaksana? Kenapa zaman
kita sekarang ini sulit muncul pemimpin seperti itu? Jawabannya adalah karena
rakyat zaman sekarang ini tidak lah seperti rakyat pada zaman dahulu. Rakyatnya
nabi Muhammad contohnya, adalah Umar, Abu Bakar, Usman, Ali dan sahabat sahabat
lain yang sangat tinggi tingkat keshalihannya, maka tidak heran jika muncul
pemimpin sekelas Rasulullah. Tidak heran pula jika muncul pemimpin sekelas Abu
Bakar, sebab rakyatnya sekelas Umar bin Khattab. Lalu sekarang? Seperti apa
rakyat sekarang? Apakah sudah shalih seperti para sahabat nabi? Lalu mengapa
kita mengharapkan munculnya pemimpin adil dan bijaksana? Maka tidak usah jauh
jauh untuk membuat khilafah islamiyah yang dipimpin oleh seorang pemimpin yang
shalih, jika kita belum memperbaiki diri. Lalu apa tugas kita sehingga akan
muncul pemimpin yang adil dan bijaksana? Allah tidak akan membebani hambanya diluar
kemampuan hambanya. Laa yukallifullahu nafsan illa wus’aha.
Allah
berfirman dalam surat at Tahrim ayat 6:
$pkr'¯»t tûïÏ%©!$# (#qãZtB#uä (#þqè% ö/ä3|¡àÿRr& ö/ä3Î=÷dr&ur #Y$tR $ydßqè%ur â¨$¨Z9$# äou$yfÏtø:$#ur $pkön=tæ îps3Í´¯»n=tB ÔâxÏî ×#yÏ© w tbqÝÁ÷èt ©!$# !$tB öNèdttBr& tbqè=yèøÿtur $tB tbrâsD÷sã ÇÏÈ
Yang
artinya Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari
api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya
malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa
yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang
diperintahkan.
Jadi tugas kita hanyalah menjaga diri kita dan keluarga kita dari
api neraka. Hanya kita dan keluarga saja. Tidak perlu jauh jauh mendirikan
khilafah islamiyyah jika kita saja belum bisa menjaga diri kita dan keluarga
kita. Jika setiap individu dan keluarga memperbaiki diri maka akan muncul
masyarakat yang baik, dan dari masyarakat yang baik akan muncullah seorang
pemimpin yang baik yang akan menegakkan syariat dan hukum hukum allah diatas
bumi.
Demikianlah Allah menciptakan Sunnatullah. Allah menciptakan segala
sesuatu dengan penuh aturan dan keseimbangan. Perbaikilah diri kita, pantaskanlah
diri kita untuk mendapatkan yang terbaik dari Allah SWT.
Wallahu a’lam bisshawab.
subhanallah, very good :)
BalasHapusrizqi, kmatian, jodoh, dll... smua tlah d jamin oleh yg Kuasa, jlas tertulis dlam lauhul mahfudz, jauh sbelum qta d lahirkan...
So, Revolusi Diri mnjadi yg lbh baik, solusi yg tpat buat menjmput smua yg d jamin Nya.
peradaban suatu bangsa akan maju, jika smua kaum wanita berakhlak mulia, cz wanita adlah sosok seorang istri, ibu, & pendidik bagi anak2nya,
الأم مدرسة، ما وراء رجل عظيم إمرأة صالحة
jlas Islam sangat meninggikan kaum wanita, begitu dasyat pengaruhnya dalm kehidupan...
smoga sllu dpt trz memperbaiki diri mnjadi yg pling baik...
Asta'fiikum, خير الناس أنفعهم للناس :)